KEUTAMAAN hari Tasyrik menjadi hari paling agung di sisi Allah setelah hari kurban. Hari Tasyrik merupakan sebutan untuk tiga hari setelah Idul Adha, yaitu 11, 12 dan 13 zulhijah.
Hari Tasyrik merujuk pada kata ‘tasyriq’ yang berarti penghadapan ke arah timur (sinar matahari).
Kata tasyrik sendiri diambil dari bahasa Arab “syarraqa” yang berarti matahari terbit atau menjemur sesuatu. Selain itu, tasyrik turut diartikan sebagai penghadapan sinar matahari ke arah timur.
Baca juga: Hari Tasyrik Dilarang Berpuasa
Simak Keutamaan dan Amalan Hari Tasyrik
Tiga tanggal hari Tasyrik merupakan hari istimewa untuk beribadah. Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari menjelaskan, salah satu keutamaan hari tasyrik adalah waktu istimewa untuk melakukan ibadah karena pada hari itu kebanyakan orang lalai.
Hari Tasyrik adalah waktu paling istimewa untuk memperbanyak ibadah kepada Allah. Apapun amal ibadah yang dilakukan pada waktu-waktu istimewa, maka ganjarannya juga istimewa.
Para ulama menganjurkan ada beberapa ibadah sunnah yang bisa dikerjakan pada hari Tasyrik. Ada beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan pada hari tasyrik seperti memperbanyak zikir tahlil, tahmid, serta takbir.
Imam Bukhari mengutip pandangan Ibnu Abbas RA perihal zikir pada hari-hari tertentu.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani turut mengutip pandangan serupa mengenai anjuran takbir, terutama seusai salat. Pandangan yang dikutip berasal dari pendapat Imam Abu Hanifal perihal pembacaan takbir setelah salat pada hari Tasyrik.
Pada dasarnya, tidak ada amal atau zikir tertentu pada hari Tasyrik. Mengutip pendapat Ibnu Abi Jamrah, Al-Asqalani menyebutkan amal ibadah apapun pada hari Tasyrik lebih memiliki keistimewaan daripada amal yang sama di luar hari Tasyrik. [Din]