MASYARAKAT Jerman dikejutkan dengan serangan mengerikan yang terjadi di Kota Magdeburg, negara bagian Saxony-Anhalt di bagian timur Jerman, Sabtu (21/12/2024).
Serangan tersebut terjadi ketika sebuah mobil tiba-tiba menerobos dan menabrak kerumunan pengunjung pasar Natal di kota tersebut, sehingga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka yang begitu besar. Si pelaku telah diamankan otoritas setempat.
Kota Magdeburg kini diselimuti kesedihan pascaserangan tragis tersebut. Di hari yang sama, warga kota seketika berhimpun di Gereja Johannis kota Magdeburg yang terletak di seberang pasar untuk berduka dan memberi penghormatan kepada para korban.
Dipastikan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan tersebut saat ini adalah 5 orang, sebagaimana laporan media setempat mengutip pernyataan pihak keamanan.
Baca juga: Kasus Bunuh Diri di Kalangan Pelajar Jepang Mencapai Rekor Tertinggi di Tahun 2024
Serangan Mengerikan di Kota Magdeburg Jerman di Akhir Tahun 2024
Kelima korban tewas tersebut terdiri dari empat korban perempuan berusia antara 45—75 tahun, dan seorang anak lelaki berusia 9 tahun.
Sementara itu, korban luka-luka dalam insiden di pasar Natal Magdeburg tersebut dipastikan ada pada angka 235 orang. Setidaknya 41 orang mengalami luka berat, 78 orang mengalami luka ringan, dan 86 korban lainnya dibawa ke rumah sakit terdekat.
Si pelaku serangan di Magdeburg teridentifikasi sebagai seorang dokter berusia 50 tahun dari Arab Saudi yang bernama Taleb Al-Abdulmohsen.
Dia menetap di Jerman sejak 2006 dan bekerja sebagai psikiater di Bernburg, sebuah kota di selatan Magdeburg.
Belakangan diketahui, berdasarkan isi dari kiriman di media sosialnya, si pelaku memiliki pemikiran anti-Islam serta mendukung politik ekstrem kanan dan Zionisme.
Si pelaku disebut seringkali menyampaikan kekhawatiran soal kebangkitan Islam di Jerman melalui sosial medianya. Ia beberapa kali membagikan kiriman yang menyatakan dukungan kepada partai politik ekstrem kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) serta kelompok anti-Islam lain di Eropa.
Abdulmohsen kini telah ditahan pihak keamanan setempat dan rumahnya pun sudah digeledah. Meski demikian, pihak kepolisian Jerman belum menetapkan motif yang melatarbelakangi pelaku melakukan serangan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Abdulmohsen rupanya sudah masuk radar otoritas keamanan Jerman sebelum ia melancarkan serangan 21 Desember 2024.
Si pelaku telah ditandai sebagai ancaman masyarakat sejak awal tahun 2015 di negara bagian Mecklenburg-Pomerania Barat karena diduga merencanakan serangan dengan kekerasan.
Sementara itu, laporan Spiegel menyebut bahwa Arab Saudi telah tiga kali memperingatkan Jerman terkait potensi ancaman yang ditimbulkan oleh Abdulmohsen.
Otoritas Saudi, pada 2023, sempat meminta Jerman melalui Interpol untuk menangkapnya atas dugaan keterlibatan dalam aktivitas terorisme.
Namun, otoritas Jerman menduga ada motif politik dalam permintaan tersebut, sehingga mereka menolaknya. Akibatnya, pria yang diburu di Arab Saudi itu justru diberikan suaka di Jerman. [Din]