ChanelMuslim.com – Pulau Socotra telah banyak digambarkan sebagai ‘Galapagos dari Timur Tengah’ dan ‘Permata dari Arabia.’ Situs Warisan Dunia UNESCO Yaman ini adalah yang terbesar dari empat pulau di Kepulauan Socotra, terletak di sebelah timur Tanduk Afrika di Arab Laut.
Baca juga: UNESCO Tetapkan Kota Tua Medina Azahara Cordoba Sebagai Situs Warisan Dunia
Lanskap pulau yang masih alami dan mirip alien telah menarik minat para pelancong dan ilmuwan selama beberapa dekade. Menurut UNESCO, ini adalah situs yang sangat penting karena keanekaragaman hayatinya dengan flora dan fauna yang kaya dan berbeda. Badan PBB memperkirakan bahwa 37 persen dari 825 spesies tanaman Socotra, 90 persen spesies reptilnya, dan 95 persen spesies siput daratnya tidak ada di tempat lain di dunia.
Sampai bandaranya dibuka pada 1999, Socotra sangat sulit dijangkau. Tahun ini, Air Arabia mulai mengoperasikan penerbangan carteran langsung seminggu sekali ke pulau tersebut dari Abu Dhabi — perjalanan sekitar dua jam.
Untuk sementara ada tiga hotel di pulau itu, tapi pelancong juga bisa memilih perjalanan dengan berkemah. Namun perlu dicatat, jika memutuskan berkemah maka tidak ada listrik, tidak ada air mengalir, tidak ada toilet dan tidak ada pancuran. Jadi bidet portabel, tisu yang dapat terurai secara hayati, dan sabun yang dapat terurai secara hayati adalah suatu keharusan untuk melindungi lingkungan pulau yang rentan. Ibukotanya, Hadibu, sudah memiliki masalah serius dengan sampah dan plastik.
Pelancong bisa mendirikan kemah di Dihamri, pantai berbatu yang ditutupi karang putih. Ini adalah tempat yang sempurna untuk snorkeling — Anda dapat melihat semua jenis kehidupan laut di perairan sebening kristal, termasuk ikan pari, penyu, dan ikan buntal.
Di sisi positifnya, tidur di luar memberi kita pemandangan bintang yang jelas. Di malam-malam lain, kita tidak seberuntung itu, karena angin bertiup kencang, mengguncang tenda dan membuat kita akani tetap terjaga sampai matahari terbit.
Keindahan pulau akan memberi kita energi baru yang membuat kita ingin terus menjelajah. Kita bisa mendaki ke Kallissan, di mana terdapat kolam alami untuk mendinginkan tubuh, kemudian mendirikan kemah di Arher, sebuah situs menakjubkan yang penuh dengan bukit pasir putih raksasa di tepi pegunungan dengan pemandangan pantai yang indah. Bukit pasirnya tinggi dan menantang untuk didaki.
Ada begitu banyak situs spektakuler untuk dijelajahi jika Anda siap untuk menghabiskan waktu mendaki: Pohon darah naga yang unik, misalnya, disebut demikian karena getah merahnya. Legenda mengatakan pohon darah naga pertama diciptakan dari darah naga yang terluka saat melawan gajah. Dalam bahasa Arab, pohon itu disebut dam al akhawain — darah dua bersaudara — karena menurut cerita pohon itu pertama kali tumbuh di tempat dua bersaudara, Darsa dan Samha, bertempur sampai mati.
Ada juga sejumlah tank Soviet yang ditinggalkan di sekitar tempat itu, yang mengingatkan pengaruh Uni Soviet di Yaman Selatan. Dari tahun 1967 hingga 1990 Yaman Selatan (termasuk Socotra) adalah satu-satunya negara komunis di dunia Arab.
Seiring dengan kisah masa lalu, kita bisa bertemu banyak penduduk setempat yang luar biasa yang bersedia berbagi pengetahuan mereka tentang pulau itu, dari Wagdi, pemandu wisata hingga Abdullah si manusia gua yang menghabiskan hari-harinya memancing di Laguna Detwah dan dengan senang hati akan mengundang Anda ke guanya. untuk menyantap ikan segar.
Makanan laut, dimasak dengan berbagai cara, adalah makanan pokok Socotra. Anda bisa mendapatkan kepiting, ikan pari, dan lobster hanya dengan $1. Untuk sarapan, kita bisa menikmati semur kacang tradisional Yaman dengan roti, keju, dan madu lokal.[ah/arabnews]