SEORANG pria dan juga warga Kanada, Richard Bradley Stevens (43), dihukum 16 bulan penjara karena menyerang muslimah asal Somalia dan putrinya pada 8 Desember 2020.
Stevens melakukan serangan “bermotif rasial” terhadap seorang wanita Muslim kulit hitam dan putrinya, ia pun dijatuhi hukuman 16 bulan penjara dan masa percobaan selama dua tahun, pada Jumat (21/10/22).
Ibu dan anak itu sedang duduk di dalam mobil mereka di depan sebuah pusat perbelanjaan di Edmonton, Alberta.
Stevens mendatangi ibu dan anak tersebut lalu mengucapkan ancaman rasial dan memecahkan jendela mobil.
Ketika ibu dan anak itu keluar dari kendaraan, Stevens menarik jilbab mereka dan meninju salah satu wanita berulang kali sampai dia pingsan.
Dia mengaku bersalah atas dua tuduhan penyerangan dan satu tuduhan kejahatan.
Pembelaan Stevens adalah bahwa dia menghentikan pengobatannya yang membantu mengendalikan gangguan psikotik dan tidak berpikir jernih karena dia telah menggunakan obat-obatan.
Tapi Hakim Ferne LeReverend tidak mempercayai alasannya.
“Saya menolak itu karena dia secara khusus menyebut mereka sebagai f—ing Somalia dan menuntut mereka meninggalkan negara itu,” kata LeReverend.
Baca Juga: Bercermin dari Kanada tentang Islamophobia
Pria Kanada Dihukum 16 Bulan Penjara karena Menyerang Seorang Muslimah dan Putrinya
Dia mengatakan Stevens telah menunjukkan “sejarah prasangka.”
Stevens diketahui memiliki catatan kriminal yang panjang, telah menjalani masa percobaan beberapa kali dan telah menunjukkan prasangka rasial pada kesempatan lain.
Wanita yang lebih tua adalah ibu dari 10 anak dan pengadilan diberitahu bahwa serangan Stevens menghapus rasa amannya dan meninggalkan luka kesehatan mental yang bertahan lama.
Dia terbaring di tempat tidur selama enam bulan karena cedera kaki yang diderita dalam serangan itu.
Putrinya juga mengalami luka fisik dan psikologis akibat serangan tersebut.
Pengadilan diberi tahu bahwa sang anak selalu teringat serangan mengerikan terhadap ibunya, dan ia menjalani fisioterapi selama 3 bulan.
Insiden itu juga berpotensi memicu serangan lain yang menimbulkan ketakutan di komunitas Muslim, menurut pengadilan.
Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) memberikan pernyataan atas nama para korban di pengadilan.
“Tidak diragukan lagi bahwa serangan Islamofobia keji ini meninggalkan rasa sakit yang luar biasa pada Edmonton, dan Alberta, dan khususnya, khususnya pada wanita Muslim kulit hitam, mereka yang mengenakan jilbab dan Muslim lainnya yang terlihat dan rentan,” kata pengacara NCCM Dalal Souraya.
“Meskipun hari ini adalah hari yang penting, dan merupakan penilaian preseden yang signifikan, tidak ada yang dapat membatalkan kerugian yang diderita keluarga dan komunitas ini,” tambahnya.
Identitas para korban tidak dapat diungkapkan karena larangan publikasi yang diperintahkan pengadilan.[ind/anadolu]