Chanelmuslim – Muhammad Wasith Albar Sejarawan Universitas Indonesia (UI) bercerita mengenai asal usul lagu Genjer Genjer. Selama ini orang mengetahui bahwa lagu genjer genjer identik dengan PKI.
Lagu ini memang pernah begitu dekat dengan PKI, bahkan dinyanyikan di HUT PKI dengan paduan suara.
Melihat sejarah lagu Genjer-genjer, menurut sejarawan UI Muhammad Wasith Albar, lagu Genjer-genjer dibuat pada pada 1943. Penciptanya M Arif terinspirasi membuat lagu ini pada zaman Jepang. Genjer dahulu menjadi makanan ternak, tapi karena masa yang sulit akhirnya menjadi makanan untuk sayuran warga.
“Itu kan untuk menyindir bangsa Jepang, jadi orang karena kelaparan nggak bisa makan apa-apa jadi makannya itu untuk sebagai lauk. Ini yang tersedia di sawah kan genjer. Lagu ini kan populer pada masa itu kemudian Muhammad Arif itu direkrut jadi anggota Lekra, awalnya itu. Awalnya untuk menyindir ekonomi masyarakat pada masa Jepang,” jelas Wasith saat dihubungi Chanelmuslim.com, Minggu (24/9/2017).
Menurut Wasith, di masa 60-an itu, semua partai memiliki lembaga kesenian, dan untuk PKI bernama Lekra.
“Namanya kesenian, apa pun bentuknya itu kan alat propaganda alat politik untuk mobilisasi massa yang paling murah. Nah sama, kebetulan lagunya populer makanya Muhammad Arif diminta gabung ke Lekra. Persoalannya banyak orang mengatakan bahwa Lekra underbow PKI, itu bagi sebagian dari mereka,” terang dia.
Kemudian menurut Wasith, terkait lagu Genjer-genjer dinyanyikan Gerwani saat di Lubang Buaya. Ketika itu sejumlah jenderal dibunuh dalam peristiwa yang dikenal dengan G 30 S/PKI.
Kebenaran soal menyanyikan lagu itu sendiri belum bisa dipastikan. Tapi kemudian beredar lirik lagu di mana genjer-genjer dipelesetkan dari ‘genjer-genjer pating kelewer’ menjadi “jenderal-jenderal pating kelewer’. Tapi di syair aslinya, sebagai lagu rakyat Banyuwangi tak ada sama sekali lirik lagu yang mengarah ke PKI atau peristiwa politik tertentu.
“Lirik lagu secara ikonik metafora mengindikasikan ke PKI tidak ada, nggak ada,” tegas Wasith.
Berikut lirik lagu ‘Genjer-genjer’ asli dalam bahasa Using dan terjemahannya:
Versi asli sesuai ejaan Bahasa Using Banyuwangi
Genjer-genjer nong kedokan pating keleler
Genjer-genjer nong kedokan pating keleler
Emake thulik teka-teka mbubuti genjer
Emake thulik teka-teka mbubuti genjer
Ulih sak tenong mungkur sedhot sing tulih-tulih
Genjer-genjer saiki wis digawa mulih
Genjer-genjer isuk-isuk didol ning pasar
Genjer-genjer isuk-isuk didol ning pasar
Dijejer-jejer diuntingi padha didhasar
Dijejer-jejer diuntingi padha didhasar
Emake jebeng padha tuku nggawa welasah
Genjer-genjer saiki wis arep diolah
Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak
Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak
Setengah mateng dientas ya dienggo iwak
Setengah mateng dientas ya dienggo iwak
Sego sak piring sambel jeruk ring pelanca
Genjer-genjer dipangan musuhe sega
Terjemahan Bahasa Indonesia
Genjer-genjer di petak sawah berhamparan
Genjer-genjer di petak sawah berhamparan
Ibu si bocah datang mencabuti genjer
Ibu si bocah datang mencabuti genjer
Dapat sebakul dia berpaling begitu saja tanpa melihat
Genjer-genjer sekarang sudah dibawa pulang
Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar
Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar
Ditata berjajar diikat dijajakan
Ditata berjajar diikat dijajakan
Ibu si gadis membeli genjer sambil membawa wadah-anyaman-bambu
Genjer-genjer sekarang akan dimasak
Genjer-genjer masuk periuk air mendidih
Genjer-genjer masuk periuk air mendidih
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Nasi sepiring sambal jeruk di dipan
Genjer-genjer dimakan bersama nasi
(Mh/Ilham)