ChanelMuslim.com – Stunting atau keadaan tubuh anak lebih pendek dibandingkan anak-anak lain pada usianya merupakan permasalahan serius yang ada di negara kita. Stunting tidak hanya mengakibatkan tubuh anak pendek, tetapi juga mempengaruhi pertumbuhan anak saat dewasa menjadi tidak maksimal, hambatan perkembangan kognitif, hingga berisiko terkena penyakit tidak menular saat dewasa. Dampak stunting yang telanjur muncul bahkan tidak dapat diperbaiki kembali (irreversible). Berbagai faktor dapat menjadi pemicu terjadinya stunting, diantaranya kurangnya gizi yang akhirnya bermuara pada kesejahteraan yang minim.
Oleh karena itu, Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah mengadakan Diskusi Publik dalam rangka Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah dengan tema "Pembangunan Gizi dan Kesehatan untuk Keadilan Sosial: Memahami Permasalahan Stunting di Indonesia" di Gedung Muhammadiyah, Menteng, Rabu (18/10/2017).
Menurut Anisia Kumala, Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah mengatakan ketika ditanya mengapa memilih isu stunting dibahas dibandingkan isu lainnya. Ia beralasan isu tersebut penting karena stunting berhubungan dengan kualitas generasi Indonesia.
"Karena stunting berhubungan dengan gizi buruk, kualitas generasi kita. Saya kira itu penting untuk diangkat. Enggak ada salahnya. Justru kita harus aware dengan masalah ini," ujar perempuan berkacamata ini.
Ia menambahkan, gizi merupakan interrelasi beragam intervensi seperti ekonomi, budaya, pengetahuan, dan perilaku. Masalah gizi masih dipandang dengan perspektif terlalu sempit, hanya ditempatkan sebagai sub-sektor kecil dari sektor kesehatan yang lebih luas.
"Padahal pendekatan multisektor diperlukan untuk mengatasi masalah gizi yg berdimensi kompleks," kata Dia.
Dengan kegiatan ini, kata Anisia, merupakan salah satu sosialisasi dari "program keluarga bunda tangguh". Dengan program tersebut, Anisia berpendapat bisa mensosialisasikan di wilayah-wilayah Nasyiatul Aisyiyah Indonesia.
"Untuk sosialisasi kita punya program keluarga bunda tangguh. Di keluarga bunda tangguh itu menyangkut hal semua keluarga. untuk sosialisasi kami kan punya wilayah, jadi kami sosialisasi kami disana," katanya. (Ilham).