• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 3 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Penilaian Sejarawan UI Tentang Film G30S/PKI

September 25, 2017
in Berita
82
SHARES
631
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

 

Chanelmuslim – Nonton bareng (nobar) Film G30S/PKI yang diinisiasi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah berlangsung sejak beberapa hari lalu. Masyarakat sangat antusias untuk melakukan nobar film tersebut.

Sejarawan Universitas Indonesia (UI), Muhammad Wasith Albar, menilai Film G30S/PKI karya Arifin C. Noor tersebut adalah karya yang cukup fenomenal. Ia sangat setuju ketika Panglima TNI meminta Nobar Film G30S/PKI diadakan kembali.

"Film dengan latar belakang setting masa lalu dengan tata artistik yang begitu sempurna dan alur cerita dan penokohan yang nyaris tanpa cela. Sebagai penikmat film, saya sudah berulang kali nonton film ini dan sampai sekarang saya masih menikmatinya bersama anak-anak saya. Inilah karya fenomenal seorang Arifin C Noor yg enak untuk dinikmati menurut saya," ungkap Wasith Albar.

Wasith beralasan di film tersebut ada cerita yang bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat. 

Kata Wasith, walaupun film tersebut berdasarkan sejarah tentunya merupakan hasil rekonstruksi dari imajinasi sutradara sendiri.

"Maka dari itu, setiap sutradara handal ketika membuat film berlatar belakang sejarah maka mereka tidak akan mencantumkan true story dalam karyanya. Karena mereka tahu bahwa banyak cerita dari satu kisah yang melingkupinya dan pastinya sang sutradara akan mengambil satu angle yang menarik menjadi film menurut insting sang sutradara. Dalam hal ini saya suka dengan angle yg diambil oleh Arifin C Noor," ungkap Wasith, Ahad (24/9/2017).

Sehingga, kata Wasith, "Karena banyaknya angle yang dapat menjadi obyek pembuatan film maka karya seni dalam film banyak versinya dan itu sah-sah saja dan masing-masing memiliki penikmatnya sendiri."

"Jadi film sebagai karya seni dan menjadi tontonan bukan tuntunan atau klaim yang paling benar," pungkas Wasith. (Mh/Ilham)

Previous Post

Apakah Akhirnya Kita Seperti Burung Beo Itu

Next Post

Empat Pesan Sejarawan Jika Garap Film G30S/PKI Kekinian

Next Post

Empat Pesan Sejarawan Jika Garap Film G30S/PKI Kekinian

Sentulfresh Bogor, Pilihan Wisata Edukasi Dengan 13 Kegiatan Seru

Resep Ayam Rica-Rica, Menu Santap Keluarga Siang dan Malam

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga