ChanelMuslim.com – Indonesia kembali berduka, kehilangan salah seorang ustaz fenomenal Hari Moekti. Kabar meninggal Ustaz Harry Moekti diketahui sejak Ahad (24/6) malam. Sebelum meninggal Harry Moekti sempat dikunjungi sahabatnya di Rumah Sakit.
Sang sahabat sempat menanyakan kabar kepada mantan penyanyi rocker itu dengan nada bercanda.
"Assalamu'alaikum, apa kabar Ustaz? Sekarang usia berapa ustaz, kayaknya lebih muda ini." kata pria berpeci putih ini.
Kang Harry, begitu dia biasa disapa, dikenal sebagai rocker yang banyak penggemarnya menjawab dengan tersenyum.
"Wah saya jadi semangat, 61. Dua tahun lagi seusia Rasulullah SAW. Beliau wafat di usia enam puluh tiga,"katanya.
Kalau dua tahun lagi diberi umur, kata Kang Harry, cukuplah untuk berdakwah, dalam keadaan sakit.
"Insya Alloh saya tetap semangat. Dulu saya artis, sering merusak umat. Kalau pernah menjadi penggemar Harry Moekti maafkan saya," pintanya.
Harry Moekti sempat mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw itu diturunkan untuk memberikan rahmat di bumi.
"Yang saya pahami rahmat itu adalah kasih sayang. Mudah-mudahan saya mampu menyaksikan tegaknya khilafah. Karena rahmat itu ketika ditegakkannya syariah Islam. Kabulkanlah doaku, panjangkanlah umurku dalam dakwah dan satukan kaum muslimin di dunia ini,” ujar pria berumur 61 tahun itu.
Malamnya, Alloh swt menakdirkan lain. Pria itu tutup usia dengan meninggalkan sebuah pesan yang baik bagi kaum muslimin. Yaitu terus berjuang dalam dakwah dalam keadaan apapun.
Diketahui, Ustaz Hari Moekti lahir di Cimahi pada 25 Maret 1957. Penyanyi dengan nama asli Hariadi Wibowo ini berubah namanya menjadi Harry Moekti ketika banyak yang menanyakan dirinya Harry yang mana dan yang dijawab Harry yang kakaknya Moekti, jadilah dia dipanggil Harry Moekti.
Sejak kecil hingga menamatkan studinya di SMA, hari-hari Hari Moekti dihabiskan di Cimahi dan Bandung. Kemudian sebagai anak tentara, Harry mengikuti orang tuanya yang pindah tugas ke Semarang. Di kota Semarang Harry pernah menjadi room boy di Hotel Patra Jasa Semarang selama satu tahun.
Dari kota Semarang pula karier Hari Moekti dalam bidang musik dimulai. Harry dan beberapa kawannya membentuk grup band Darodox (dari bahasa jawa yang berarti nderedeg atau gemetar). Tahun 1980 sesudah ayahnya meninggal, Harry kembali ke Bandung. Di Bandung, Harry bergabung dengan Orbit band, Primas band bersama Tommy Kasmiri, kemudian New Bloodly band. Perjalanan musik Harry kemudian dilanjutkan di kota Jakarta dengan bergabung bersama Makara dari tahun 1982 sampai tahun 1985.
Namun ketika Harry melakukan rekaman solo, grup ini bubar. Suatu hal yang dianggap mengangkat kariernya adalah ketika bergabung dengan Krakatau pada tahun 1985.
Beberapa rekaman Harry Moekti yang meledak di pasaran antara lain adalah Lintas Melawai pada tahun 1987, Ada Kamu, Aku Suka Kamu Suka dan Satu Kata bersama grup band Adegan. Selama kariernya, Harry telah membuat tujuh album rekaman, albumnya yang terakhir adalah Di Sini. Album terakhir itu dibuat ketika Harry mulai menekuni agama Islam lebih mendalam, sehingga Harry tidak melakukan promosi dengan mengadakan show seperti yang dilakukan setiap penyanyi ketika albumnya muncul.
Akibatnya album terakhir itu kurang laku di pasaran.
Dunia yang dekat petualangan alam adalah dunia Harry yang lainnya ketika masih menjadi penyanyi. Ia sempat membuat klub panjat tebing di Sukabumi, juga menjadi anggota SAR, aktif dalam olahraga Arung Jeram, kemudian mengikuti kursus terjun payung di Australia. Semua itu dilakukannya dari tahun 1990 sampai 1996. Kemudian ia memilih jalur menjadi pendakwah hingga Alloh swt memanggilnya pada tadi malam, Ahad (24/6/2018).
Semoga amal ibadah Ustaz Harry Moekti diterima di sisi Alloh swt. Selamat jalan Ustaz … (Ilham)