ChanelMuslim.com – Tak ada yang menyangka, Jumat (22/6) pagi kemarin, banjir bandang datang menggulung seketika wilayah Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Padahal rata-rata musim di Indonesia sedang masuk dalam permulaan kemarau. Namun hujan lebat yang berlangsung berjam-jam sejak Kamis (21/6), sekitar pukul 21.00 WIB hingga Jumat pagi, meluruhkan material bandang di lereng Gunung Raung.
Longsor dan tumbangnya pohon terjadi sepanjang malam di Lereng Gunung Raung. Imbasnya material lumpur dalam jumlah yang masif, disertai batang-batang pohon bergerak liar menjadi banjir bandang. Tercatat, aliran banjir bandang mengalir deras sepanjang Sungai Badeng, Sungai Binau, dan Sungai Kumbo.
Sejak Jumat (22/6) malam, Tim Emergency Response Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama dengan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) langsung menuju ke wilayah terdampak banjir bandang.
Iqrok, salah satu tim Emergency Response ACT mengatakan, sedikitnya tiga dusun mengalami kerusakan paling parah karena banjir bandang.
“Jumat malam kami melakukan pendataan sementara. Warga lokal mengatakan banjir pertama kali datang pagi hari sekitar pukul 08.40 WIB. Tidak hanya tiga dusun tersebut. Banjir juga membuat porak poranda Kecamatan Songgon,” tutur Iqrok melaporkan langsung dari Banyuwangi seperti dikutip dalam keterangan pers di laman ACT.
Sampai dengan laporan ini diturunkan, jumlah warga yang mengungsi masih berada di kisaran 1.500 jiwa.
“Bahkan satu orang korban jiwa belum ditemukan karena terseret lumpur banjir,” lapor Iqrok.
Melansir Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, sedikitnya terdapak 328 unit rumah rusak. Dengan rincian 23 rumah rusak berat, 80 unit rumah rusak sedang, dan 225 rumah mengalami rusak ringan.
“Jumlah kerusakan rumah diperkirakan masih terus bertambah. Mengingat banjir bandang menyisakan lumpur tebal setinggi lebih dari 1 meter di pemukiman warga,” tulis Sutopo dalam rilisnya kepada media.
Relawan ACT siaga sampai fase pemulihan
Merespons bencana banjir bandang di Banyuwangi, serentak relawan MRI-ACT dari berbagai daerah diterjunkan untuk ke lokasi bencana.
“Gabungan tim dari MRI Surabaya, Jember, dan Malang sudah bergabung ke posko ACT di lokasi. Fokus aksi berupa membersihkan lumpur tebal sisa banjir, bergabung dengan unsur SAR terkait, dan bersiaga hingga fase pemulihan,” ujar Warangagung dari ACT Malang dalam sumber yang sama.
Pendataan sementara di Kecamatan Songgon, kebutuhan mendesak yang sangat diperlukan berupa pakaian layak pakai untuk pengungsi yang rumahnya mengalami kerusakan berat.
“Kebutuhan lainnya berupa bahan makanan untuk menyiapkan dapur umum, alas tidur, sekop, dan pompa air untuk membersihkan endapan lumpur yang menggunung,” tutup Warangagung. (red/ACT)