• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 18 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Mengenal Bahaya Sianida, si Racun Mematikan

Januari 18, 2016
in Berita
72
SHARES
557
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT
Foto: thevocket
Foto: thevocket

Chanelmuslim.com-Pekan lalu, masyarakat dikejutkan oleh tewasnya Wayan Mirna (27) setelah meminum kopi Vietnam di sebuah kafe di Grand Indonesia, Jakarta. Polisi menegaskan Mirna meninggal karena keracunan sianida sebanyak 15 gram yang terkandung dalam kopi yang diseruputnya.

Secara alamiah, racun sianida diproduksi oleh beberapa tanaman dan bahkan oleh binatang untuk melindungi diri dari predator. Racun ini digunakan juga dalam beberapa kasus pembunuhan.

Sianida (CN-) merupakan kelompok senyawa yang tersusun oleh atom karbon (C) dan nitrogen (N). Kelompok senyawa ini ditemukan dalam bentuk gas Hidrogen sianida (HCN), maupun dalam bentuk garamnya yakni potasium/kalium sianida (KCN) atau sodium/natrium sianida (NaCN).

Hidrogen sianida merupakan gas yang tidak berwarna, atau dalam temperatur tertentu berwarna biru pucat. Dalam bentuk garam, racun ini mempunyai wujud sebagai kristal putih yang larut air. Racun sianida juga bisa dikenali dari baunya yang khas, yakni bau almond.

Di dalam tubuh, racun sianida menghambat kerja enzim cytochrome-x-oxidase. Enzim ini berada dalam mitokondria, berfungsi mengikat oksigen untuk memenuhi kebutuhan pernapasan sel-sel tubuh. Jika enzim tersebut tidak bekerja karena dihambat racun sianida, sel-sel tubuh akan mengalami kematian.

Dalam beberapa kasus pembunuhan, racun sianida dipakai karena bisa memicu kematian dalam hitungan menit. Jantung dan otak adalah 2 organ yang paling cepat mengalami kematian dalam keracunan sianida, karena keduanya paling banyak membutuhkan oksigen agar dapat berfungsi.

Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri memastikan adanya kandungan sianida dalam kopi yang diminum Mirna. Jumlah konsentrasi sianida di kopi itu sebanyak 15 gram per liter dan termasuk dosis tinggi.

Kapuslabfor Polri Brigjen (Pol) Alexander Mandalika mengatakan 90 miligram per liter saja sudah bisa mematikan, apalagi sebanyak 15 gram per liter. Kematian yang disebabkan racun ini bisa sangat cepat yakni hanya hitungan menit. Sehingga sesaat setelah Mirna meminum kopi seruputan pertamanya, dia langsung kejang-kejang dan mulutnya berbusa, hingga akhirnya meninggal.

Keracunan sianida melalui saluran cerna kerap ditandai dengan perdarahan pada mukosa (lapisan terluar) lambung. Darah berwarna pink atau cherry-red juga bisa mengindikasikan keracunan sianida. Warna tersebut muncul karena oksigen tidak terserap oleh sel melainkan menumpuk di darah.

Ditemukan Juga di Alam

Di alam, beberapa jenis luwing beracun menghasilkan hidrogen sianida untuk melindungi dirinya dari serangan predator. Demikian pula, beberapa jenis singkong memproduksi senyawa linamarin yang terdiri dari gugus glukosa dan sianida. Kematian ternak kambing setelah diberi pakan kulit singkong biasanya terjadi akibat keracunan sianida.

Sementara itu, racun sianida dalam bentuk gas dihasilkan antara lain dari pembakaran plastik. Bahkan, sudah bukan rahasia lagi bahwa salah satu dari ratusan jenis racun yang terkandung dalam asap rokok, adalah racun sianida.

Dikutip dari Toxicology of Cyanides and Cyanogens: Experimental, Applied and Clinical Aspects, Senin (11/1/2016), darah seorang perokok mengandung racun sianida dengan kadar rata-rata 0,123 mg/L, sedangkan pada non perokok kadar normalnya sekitar 0,059 mg/L. Pada kadar 1,1 mg/L, racun sianida dalam darah sudah bisa memberikan dampak fatal.

Racun sianida juga dikenal sebagai salah satu agen pencemaran lingkungan yang bisa terakumulasi dalam rantai makanan. Kemampuannya untuk mengikat logam sering dimanfaatkan oleh para penambang emas tradisional untuk menggantikan merkuri.(ind/dethealth)

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Sinergi Antarlembaga Lebih Penting Dibanding Revisi UU Terorisme

Next Post

Komisi I Akan Panggil BIN, Polisi dan TNI Soal Teror Bom Sarinah

Next Post

Komisi I Akan Panggil BIN, Polisi dan TNI Soal Teror Bom Sarinah

Manfaat Mendengarkan Murotal Alquran

Tips Memilih dan Membeli Mesin Cuci

30 Persen Anak Indonesia Bertubuh Pendek karena Mie Instan?

Kunyah Permen Karet Bikin Pipi Tirus

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga