HAMPIR dua pertiga warga Amerika percaya AS harus mengambil tindakan untuk membantu warga Palestina yang menghadapi kelaparan di Gaza.
Dilansir dari middleeasteye, sebagian besar responden, 65 persen, percaya bahwa AS harus membantu Palestina, berbeda dengan 28 persen yang tidak setuju dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos.
Pemilih Republik mencakup hampir separuh (41 persen) dari 28 persen responden survei yang tidak berpendapat bahwa AS seharusnya membantu warga di Gaza.
Warga Palestina saat ini menghadapi kelaparan akibat blokade Israel yang hanya mengizinkan sejumlah kecil makanan, air, dan bahan bakar masuk ke Jalur Gaza, dalam apa yang secara luas dikutuk sebagai genosida oleh organisasi hak asasi manusia, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Laporan Amnesty International yang dirilis pada hari Senin mengatakan bahwa Israel sedang melancarkan kampanye kelaparan yang disengaja di Gaza, secara sistematis menghancurkan kesehatan, kesejahteraan dan tatanan sosial kehidupan Palestina.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jajak pendapat tersebut dilakukan beberapa minggu setelah Prancis, Malta, Australia, Kanada, dan Inggris mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mengakui negara Palestina di Majelis Umum PBB pada bulan September.
Ketika ditanya tentang pengakuan negara Palestina, lebih dari separuh warga Amerika, 58 persen, percaya bahwa setiap negara di Perserikatan Bangsa-Bangsa harus mengakui Palestina sebagai sebuah negara.
Sepertiga responden, 33 persen, tidak percaya bahwa anggota PBB harus mengakui negara Palestina.
Sembilan persen memilih tidak menjawab pertanyaan tersebut.
Mayoritas Warga Amerika Percaya AS Harus Bertindak untuk Membantu Warga Palestina yang Kelaparan di Gaza
Pengakuan Inggris atas negara Palestina bergantung pada tercapainya gencatan senjata di Gaza.
Hamas telah menerima proposal terbaru yang diajukan oleh para mediator, tetapi Israel belum memberikan tanggapan resmi.
Proposal tersebut pada hakikatnya sama dengan proposal yang diterima Hamas pada tanggal 1 Juni sebelum negosiator AS menarik diri.
Israel dikatakan sedang meninjau tanggapan Hamas terhadap kesepakatan itu, yang akan mencakup gencatan senjata selama 60 hari dan pembebasan setengah dari tawanan Israel yang masih hidup di Gaza.
Mayoritas orang Amerika, 59 persen, juga percaya bahwa respons militer Israel di Gaza berlebihan, sementara 33 persen responden tidak setuju dengan penilaian ini.
Baca juga: Dokter Amerika yang Bertugas di Gaza: Israel Menargetkan Anak-anak
Angka-angka tersebut menunjukkan peningkatan yang stabil dalam jumlah orang yang percaya bahwa respons militer Israel telah menjadi kekerasan yang tidak proporsional dalam menanggapi serangan 7 Oktober sejak awal tahun.
Dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos serupa yang dilakukan pada Februari 2024, 53 persen responden percaya bahwa tanggapan Israel berlebihan, dibandingkan dengan 42 persen yang tidak setuju.
Perang Israel di Gaza telah memakan korban meninggal lebih dari 62.000 warga Palestina, sementara kurang dari 270 orang meninggal karena kelaparan.
Survei Reuters/Ipsos mengumpulkan tanggapan dari 4.446 orang dewasa AS yang daring di seluruh negeri selama enam hari.
Reuters/Ipsos mengatakan jajak pendapat tersebut memiliki margin kesalahan sekitar dua poin persentase.[Sdz]