SEORANG dokter dari Amerika yang bertugas di Gaza menyaksikan langsung bahwa Israel menargetkan anak-anak sebagai korban utama genosida.
Dia menyaksikan pemandangan suram yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Dilansir dari trtworld, ahli anestesi Amerika, Dr. Abdullah Brown baru-baru ini kembali ke Virginia setelah melakukan perjalanan dengan tim yang terdiri dari 20 dokter ke Gaza untuk pertama kalinya.
Sebagai bagian dari misi bantuan kemanusiaan yang diselenggarakan oleh kelompok bantuan Rahma Worldwide, tim tersebut tinggal di daerah kantong yang dilanda perang selama 12 hari pada bulan Februari.
Didorong oleh keyakinan Islamnya, Brown telah melakukan perjalanan bantuan medis selama 30 tahun, terutama untuk membantu mereka yang berada di zona perang aktif di Kaukus.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dia juga sering bepergian ke Bosnia selama genosida antara tahun 1994 dan 1996.
Namun ketika bekerja dan tinggal di Rumah Sakit Umum Eropa di al-Fukhari dekat Khan Younis, satu-satunya rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza, Brown dan rekan-rekannya menyaksikan pemandangan yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Brown juga mengatakan dia yakin Israel menggunakan Super Bowl pada hari Ahad (05/05/2024) sebagai kedok untuk melakukan lebih banyak kejahatan perang di Gaza, sementara AS secara diam-diam meloloskan undang-undang lain untuk menyetujui senjata ke Israel.
Baca juga: Hari Kebebasan Pers Sedunia, Konflik Gaza Paling Mematikan Bagi Jurnalis
Dokter Amerika yang Bertugas di Gaza: Israel Menargetkan Anak-anak
Brown pernah terlibat dalam perang aktif dan secara jelas mengetahui apa itu genosida.
“Ini bukan kali pertama saya. Saya telah melihat hal-hal mengerikan, yang terjadi di Gaza bukanlah perang, melainkan genosida,” ujar Brown.
“Saya telah melihat hal-hal mengerikan, hal-hal yang terpatri dalam ingatan bertahun-tahun yang lalu, dan saya belum pernah melihat hal seburuk ini,” pungkasnya lebih lanjut.
Sama seperti Brown, petugas kesehatan yang lain juga berkata bahwa belum pernah melihat peristiwa mengerikan seperti ini.
Dalam wawancara yang dilakukan, Brown bersaksi bahwa sasaran Israel adalah petugas kesehatan, jurnalis, dan anak-anak.
Dia berkata belum pernah menyaksikan penargetan terhadap anak-anak seperti yang ada di Gaza. Dan juga belum pernah menyaksikan penargetan terhadap jurnalis.
Dia pernah berada di wilayah yang menjadi target pekerja layanan kesehatan, namun yang terjadi di Gaza sedikit berbeda. Petugas kesehatan telah dieksekusi, yang lainnya disiksa.
Namun dampak terburuknya adalah menargetkan anak-anak.
Sebagian besar multi-trauma yang dilihat adalah anak-anak. Mereka bisa jadi bayi, bisa jadi balita. Terdapat luka-luka pada mereka yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Brown dan tim berada di salah satu dari sedikit rumah sakit yang masih berfungsi dan memiliki mesin pengiriman anestesi tua, tetapi berfungsi.
Warga gaza mendapat anestesi inhalasi, jadi itulah yang sedang Brown dan tim kerjakan.
“Kami tidak mempunyai akses terhadap semua yang kami perlukan, namun kami memanfaatkan apa yang kami miliki semaksimal mungkin,” ujarnya.[Sdz]