ChanelMuslim.com – Adalah Zahra Fuaida Hakim, gadis kecil berumur 10 tahun dari Malang, Jawa Timur, tahun in mendapatkan berkah, bisa pergi berhaji di usia sangat belia. Tak lupa mengajak serta kedua orang tuanya.
Hafalan Alquran yang mengantarkan Aida, panggilan gadis tersebut ke Tanah Suci. Ini setelah dia menjadi pemenang salah satu kompetisi hafalan Alquran.
Sebagai apresiasi, Dewan Masjid Indonesia (DMI) menghadiahkan Aida dan kedua orang tua berhaji ke Tanah Suci.
“Alhamdulillah senang sudah berhaji,” ujar dia saat ditemui di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Senin malam (19/08) dilansir laman hajikemenag.
Aida yang kini duduk di kelas 5 MI Miftahul Huda mengaku sudah belajar Alquran sejak berumur 4 tahun. Belajar dari pengajian dan diajarkan ustazah dekat rumah.
Dimulai dari iqro, Aida bisa membaca Alquran. Usai pandai membaca, berlanjut ke hafalan ayat demi ayat Alquran.
“Kemudian diulang terus (hafalan) setiap hari,” lanjut gadis kelahiran 29 Mei 2009 ini.
Anak pasangan Lukman Hakim Dasuki dan Sofiyatul Fikliyah ini mengaku ingin terus menyelesaikan hafalan Alqurannya sampai 30 juz.
Meski fokus dengan pendidikannya, Aida tetap bisa menikmati masa kecilnya. Mulai dari hobinya membaca komik hingga menonton kartu kesukaan di televisi.
Didikan Sejak Dini
Sang ibunda, Sofiyatul mengaku senang bisa mendidik anak pertamanya menjadi penghafal Alquran.
“Alhamdulillah semua anak bisa dididik membaca Alquran karena Alquran itu pendidikan anak pertama yang harus ditanamkan,” cerita ibunda Aida.
Sedikit dia bercerita jika didikan Alquran Aida dimulai sejak masih berumur 4 tahun. Mulai dari Taman Pendidikan Quran (TPQ). Kemudian berlanjut saat Aida berusia 5 tahun masuk ke pengajian di pesantren.
Aida mulai mengaji sejak pukul 14.00 sampai 17.00. Setelah pulang dari sekolahnya. Bersama suami, dia pun memantau hafalan ayat Alquran yang harus Aida setorkan ke pesantren.
Dari sinilah, bagaimana prosesnya Aida bisa mengingat semua ayat Alquran hingga 20 juz. Tak hanya di pengajian, Aida tercatat murid pintar di sekolah karena kerap meraih juara kelas.
Kebahagiaan Sofiyatul bertambah saat Aida bisa membawanya bersama suami berhaji ke Tanah Suci. Selain haji, Aida dan keluarga juga mendapatkan hadiah umrah tapi kemudian diberikan kepada kakek dan neneknya.
“Alhamdulillah sangat bahagia (bisa berhaji),” tutup wanita berumur 40 tahun ini.
Masya Allah. Semoga memperoleh haji mabrur dan menginspirasi kita semua. [jwt/hajikemenag]