Dalam channel youtubenya, Bang Husein sempat mengungkapkan rasa pesimistisnya bisa dievakuasi dari Gaza. Hal ini karena ketidakjelasan keadaan di perbatasan Rafah.
Sudah tiga kali, Bang Husein bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil mondar-mandir dari tempat tinggalnya di wilayah Gaza menuju perbatasan Rafah. Tapi, selalu gagal.
“Memang perjalanan dari tempat tinggal ke perbatasan hanya lima belas menit dengan mobil, tapi pengorbanannya sangat besar,” ungkapnya saat berada di perbatasan Rafah, Ahad (12/11) menanti proses evakuasi yang belum jelas.
Selain biaya untuk sekali perjalanan bolak balik yang memakan biaya 700 ribu, tekanan batin saat menunggu yang bisa memakan waktu lima jam juga membuat ia dan keluarganya lelah.
“Kalau saya tidak masalah, tapi bagaimana dengan istri dan dua anak saya,” ungkap Bang Husein.
Begitu pun dengan ancaman tembakan brutal dari pihak Israel yang sewaktu-waktu bisa menyerang siapa saja saat dalam perjalanan dari Gaza ke perbatasan.
Bang Husein menceritakan tentang perjalanan warga Gaza utara yang mengungsi ke wilayah selatan. Perjalanan bisa menempuh hingga 40 kilometer. Di tengah perjalanan, di antara mereka ada yang dibom Israel. Puluhan orang tewas.
“Saya ucapkan alhamdulillah jika bisa berhasil dievakuasi. Dan jika tidak berhasil, saya tetap ucapkan alhamdulillah,” pungkas Bang Husein dengan senyum yang didampingi putera sulungnya, Muslim.
Saat itu, ia dan keluarga sedang istirahat sambil menunggu kepastian evakuasi di sebuah kafe di Rafah. Yang membuat ia takjub, pemilik kafe dengan senang hati menggratiskan semua yang telah dibeli Bang Husein dan keluarga.
Hal tersebut setelah pemilik kafe mengetahui kalau Bang Husein merupakan warga Indonesia.
“Saya sampai tiga kali memaksa untuk bayar, tapi tetap tak mau diterima,” ucap Bang Husein. [Mh]