ChanelMuslim.com – Gempa bumi terus melanda Lombok hingga hari ini, Senin (20/8). Kekuatannya masih besar berkisar antara 5 SR hingga 7 SR. Hal ini membuat Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) mendesak kepada Presiden Joko Widodo untuk segera menetapkan bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok menjadi status bencana nasional.
Irfan Ahmad fauzi selaku Ketua Umum KAMMI menyayangkan kehadiran presiden ke Lombok untuk mengunjungi para korban bencana tidak membuat nuraninya terketuk untuk menetapkan status bencana nasional pada daerah tersebut. “Jangan jadikan kunjungan ke Lombok sebagai wisata bencana dan pencitraan belaka” tegas Irfan.
Irfan menilai penanganan kepada para korban gempa akan lebih maksimal diberikan pemerintah pusat jika bencana gempa bumi Lombok dijadikan sebagai bencana nasional. Karena kalau hanya statusnya bencana daerah tentunya penanganan setelah selesai tanggap darurat akan menjadi masalah baru yang menjadi beban pemerintah daerah. Apalagi wilayah yang menjadi dampak gempa hampir semua pulau Lombok.
Berdasarkan data dari BNPB lebih dari 460 orang meninggal. terdapat 671 unit fasilitas pendidikan rusak. Masing-masing 124 PAUD, 341 SD, 95 SMP, 55 SMA, 50 SMK, dan 6 SLB.. Selain itu, terdapat kerusakan 52 unit fasilitas kesehatan (1 rumah sakit, 11 puskesmas, 35 pustu, 4 polindes, 1 gedung farmasi), 128 unit fasilitas peribadatan (115 masjid, 10 pura, 3 pelinggih), 20 unit perkantoran, 6 unit jembatan, dan jalan-jalan rusak dan ambles akibat gempa. “Gemuruh pesta Asian Games jangan sampai membuat abai dengan penderitaan saudara kita disana.” Ujar Irfan.
Sementara itu Ketua PP KAMMI Bidang Kebijakan Publik Deni Setiadi menginstruksikan kepada seluruh kader KAMMI baik itu tingkat komisariat hingga wilayah untuk turun ke jalan melakukan aksi damai menuntut Presiden segera melakukan penetapan status bencana nasional di Lombok. “Selanjutnya juga mendesak pemerintah daerah dan DPRD untuk membuat posko kepedulian nasional guna meringankan beban korban bencana disana”. Tegas Deni
"Siapapun tidak ada yang menginginkan bencana ini terjadi. Hari ini di lombok, esok mungkin di daerah kita. Seharusnya ini jadi cerminan agar saling membantu satu sama lain" Tutup Deni.[ah/rilis]