JEWISH Chronicle (JC) telah menghapus serangkaian artikel yang diduga berisi kutipan palsu dari pejabat Israel, yang mendorong penyelidikan oleh militer.
Media tersebut, yang merupakan sumber berita Yahudi tertua di Inggris, telah menerbitkan beberapa artikel oleh seorang reporter bernama Elon Perry.
Salah satu artikel mengklaim penemuan dokumen dari Gaza, yang diduga merinci rencana pemimpin Hamas Yahya Sinwar untuk melarikan diri dengan sandera Israel yang diambil selama serangan 7 Oktober, menggunakan Koridor Philadelphia sebagai rute ke Iran.
Akan tetapi, tentara Israel menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui dokumen tersebut dan sejumlah media Israel mulai mempertanyakan identitas dan latar belakang profesional Perry.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Majalah +972 yang condong ke kiri mempertanyakan klaimnya bahwa dirinya pernah bertugas sebagai komando selama Operasi Entebbe dan menjadi profesor di Universitas Tel Aviv selama 15 tahun, karena tampaknya tidak ada catatan yang mengonfirmasi pernyataan tersebut.
Mengingat kesamaan antara klaim Perry dan pernyataan yang dibuat oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, beberapa orang berspekulasi bahwa ini bisa menjadi bagian dari kampanye disinformasi yang lebih luas.
Meskipun kontroversi meningkat, JC awalnya memilih tidak menghapus artikel tersebut dari situs webnya.
Akan tetapi, pada hari Sabtu (14/09/2024), media itu mengubah arahnya.
Jewish Chronicle Mencabut Artikel yang Diduga Dibuat-buat Tentang Gaza Oleh Israel
Baca juga: Fotografer Palestina Menangkan Penghargaan Tertinggi untuk Foto Gaza di Festival Prancis
“Meskipun kami memahami bahwa ia memang bertugas di Pasukan Pertahanan Israel, kami tidak puas dengan beberapa klaimnya,” kata media itu dalam sebuah pernyataan, tanpa penjelasan lebih lanjut.
“Oleh karena itu, kami telah menghapus ceritanya dari situs web kami dan mengakhiri segala hubungan dengan Tn. Perry.”
Media tersebut menegaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan standar jurnalistik tertinggi dalam lanskap informasi yang sangat diperebutkan, dengan mengatakan “Kami sangat menyesalkan rangkaian peristiwa yang menyebabkan hal ini.”
“Kami mohon maaf kepada para pembaca setia kami dan telah meninjau proses internal kami agar hal ini tidak terulang lagi.”
Minggu lalu, tentara Israel mengumumkan pihaknya sedang melakukan penyelidikan internal setelah dokumen palsu, yang diduga diambil dari Jalur Gaza, bocor ke media asing dalam upaya untuk membentuk opini publik mengenai negosiasi penyanderaan, menurut laporan oleh surat kabar Israel Yedioth Ahronoth.
Surat kabar Jerman Bild melaporkan bahwa dokumen Hamas yang ditemukan di komputer pemimpin Yahya Sinwar menguraikan taktik kelompok itu untuk menekan Israel dan menunda perundingan.
Isi dokumen tersebut sangat mirip dengan pokok bahasan yang disampaikan Netanyahu dalam wawancara dan jumpa pers baru-baru ini.[Sdz]
Sumber: middleeasteye