BERSIKAP santun dalam berdakwah.
Berdakwah mesti ditunaikan dengan sikap santun, ramah, dan sabar.
Sikap ini telah diteladankan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kadang para dai dituntut agar tidak terburu-buru.
Para dai seyogyanya tidak bersikap degil, keras dan kepala batu. Juga mutungan dan pemarah.
Sebaliknya, para dai harus bersikap sabar, santun, dan ramah dalam berdakwah menghadapi obyek dakwah di dalam masyarakatnya.
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An-Nahl: 125).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka.” (QS. Al-Imran: 159).
Ketika Nabi Musa ‘Alaihi Salam mendapat tugas mendakwahi Fir’aun, Alquran mengisahkan panduan Allah Subhanahu wa Ta’ala agar tugas tersebut ditunaikan dengan sikap dan perkataan lemah-lembut.
فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (QS. Thaha: 44).
Dalam hadits Shahih Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Santun Dalam Berdakwah
Baca juga: Menjawab Tantangan Dakwah Masa Kini dan Transparansi Lembaga Zakat
اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ فَارْفُقْ بِهِ
“Ya Allah, sesiapa yang menguruskan hal-ihwal umatku, lalu dia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia, dan sesiapa yang menguruskan hal-ihwal umatku, lalu dia mengasihi mereka, maka kasihilah dia.” (HR. Muslim, 9/351, no. 3407).
Dengan demikian, para dai agar berlaku baik, santun, dan ramah terhadap mad’u (objek dakwah) agar mereka tidak tersakiti lalu lari dari agama.
Dalam riwayat Al-Bukhari Rasul memperingatkan:
“Yassiru walaa tu’assiruu. Permudahlah dan janganlah dipersulit.”
Dengan keramahan dan kesabaran para dai, insya Allah akan berdampak pada hati objek dakwah.
Sebaliknya, dengan cara yang kasar dan keras, objek dakwah akan lari menjauh, bahkan memusuhi dakwah.[Sdz]
Sumber: Serambi Ilmu dan Faidah