SETIDAKNYA lima orang meninggal dan beberapa lainnya terluka ketika serangan udara Israel menargetkan Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza selatan, pada Ahad malam (23/3/2025).
Serangan itu menghancurkan sebagian besar rumah sakit, yang memaksa evakuasi seluruh departemen, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Militer Israel mengakui melakukan pengeboman tersebut, dan membenarkannya dengan mengklaim bahwa pengeboman tersebut ditujukan kepada teroris.
Di antara mereka yang meninggal adalah Ismail Barhoum, seorang tokoh politik senior Hamas, yang sedang menerima perawatan di rumah sakit karena luka yang dideritanya dalam serangan Israel sebelumnya.
Hamas mengecam serangan itu sebagai pembunuhan Zionis yang pengecut dan menuduh Israel secara sengaja menargetkan para pemimpin Palestina, warga sipil, dan sistem perawatan kesehatan Gaza yang sudah hancur.
Serangan udara Israel telah berulang kali menghantam rumah sakit di Gaza, menyebabkan banyak rumah sakit tidak dapat berfungsi.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kelompok hak asasi manusia dan pakar hukum telah mengutuk serangan ini sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.
Petugas Pertahanan Sipil Palestina mengatakan mereka telah memadamkan api besar yang disebabkan oleh pengeboman tersebut.
Sementara itu, Israel telah mengintensifkan serangannya terhadap Khan Younis, melancarkan serangan udara tanpa henti sejak melanggar gencatan senjata pada 18 Maret, yang memakan koban meninggal ratusan orang.
Serangan berulang terhadap Rumah Sakit Nasser
Ini bukan pertama kalinya Israel menyerang Rumah Sakit Nasser.
Israel Kembali Mengebom Rumah Sakit Nasser di Gaza, Pasien Meninggal
Baca juga: Tujuh Warga Palestina Syahid dalam Serangan Israel pada Gedung Dekat Rumah Sakit Nasser
Dari Februari hingga April 2024, pasukan Israel mengepung kompleks medis tersebut, mengubahnya menjadi tempat pembunuhan massal.
Pada awal Februari, staf medis melaporkan bahwa penembak jitu Israel menembaki mereka di dalam rumah sakit, sementara puluhan warga sipil terbunuh di luar rumah sakit.
Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengawasi evakuasi pada saat itu menggambarkan Rumah Sakit Nasser sebagai tempat kematian.
Ketika pasukan Israel mundur pada bulan April, petugas penyelamat Palestina menemukan kuburan massal yang berisi lebih dari 300 mayat.
Seorang pejabat pertahanan sipil mengatakan bahwa beberapa mayat menunjukkan tanda-tanda penyiksaan.
Di antara mereka yang terbunuh selama pengepungan tersebut adalah wanita, anak-anak, dan pekerja medis, warga Palestina yang mencari perlindungan di rumah sakit namun malah berhadapan dengan bom dan peluru Israel.
Pada hari Ahad saja, serangan udara Israel di Gaza memakan korban meninggal sedikitnya 46 orang, dengan sebagian besar kematian dilaporkan di Khan Younis dan Rafah.[Sdz]
Sumber: middleeasteye