ChanelMuslim.com- Ada dua hikmah Maulid yang disampaikan Habib Rizieq Shihab dalam acara Maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di Majelis Taklim Al-‘Afaaf binaan Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf Tebet Jakarta Selatan, Jumat lalu.
Tumpah ruah jutaan massa tak terbendung di acara Maulid Nabi saw. yang berpusat di kediaman Habib Ali Assegaf Tebet Jakarta Selatan. Acara yang sudah dipadati jamaah sejak Subuh itu, dihadiri sejumlah pembicara. Antara lain, DR. Said Aqil Munawwar dan Habib Rizieq Shihab sebagai pembicara akhir.
Dua hikmah Maulid diuraikan begitu berapi-api oleh ulama kelahiran 24 Agustus 1965 ini. Hikmah pertama, Habib merujuk pada hadis Nabi saw., yang berbunyi: innamaa bu’itstu liutammima makaarimal akhlaq. Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
Akhlak merupakan perilaku seorang manusia terhadap Allah, malaikat, para nabi, sesama mukmin, sesama manusia, dan sesama makhluk Allah di alam raya. Jadi, akhlak bisa dikatakan wujud paripurna hamba Allah terhadap segala interaksinya dalam kehidupan ini.
Dari misi utama Rasul ini pula, Allah swt. mengajarkan hamba-hambaNya dengan tiga rangkaian nilai yang saling berkait satu sama lain: akidah, syariah, dan akhlak itu sendiri.
“Akidah yang kuat akan menjadikan syariah tegak, dan syariah yang tegak akan menjadikan masyarakat menjadi berakhlak,” ungkap Habib Rizieq.
Karena itu, sulit mengharapkan akhlak yang baik dari lumpuhnya syariah. Dan tidak akan tegak syariah karena akidah yang lemah. Itulah tiga nilai yang saling berkait dan menjadi misi utama Rasul dalam dakwahnya kepada seluruh umat manusia.
Dari situ pula, kenapa Habib Rizieq menjadikan revolusi akhlak sebagai goal utama misi dakwahnya. Dan hal itu merupakan mengikuti keteladanan dari dakwah Nabi Muhammad saw.
Hikmah Maulid kedua yang beliau sampaikan adalah firman Allah swt. Surah Al-Anbiya ayat 107: wamaa arsalnaaka illa rohmatal lil ‘aalamiin. Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan rahmat bagi seluruh alam.
Jadi, kalau ada yang menyitir hadis bahwa tidak ada yang masuk surga kecuali karena rahmat Allah, itu berarti bahwa Nabi Muhammad saw. sudah dijamin masuk surga. Karena, diri beliau sendiri adalah rahmat yang Allah turunkan ke muka bumi.
“Jadi, jangan disalahartikan bahwa seolah Nabi Muhammad saw. belum tentu masuk surga,” tegas Habib Rizieq.
Hal ini, menurut Habib, akan memunculkan kesalahpahaman terhadap sosok Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan bisa memunculkan keraguan terhadap keutamaan sosok dan misi Nabi di muka bumi ini. Dan hal itu pula bisa memunculkan kesalahpahaman terhadap ajaran Islam. (Mh)