ANGGOTA Kongres Amerika Serikat, Cori Bush dan Rashida Tlaib menyatakan dukungannya terhadap pengunjuk rasa pro-Palestina yang ditangkap oleh polisi di Universitas George Washington.
Dikutip dari aa.com, Cori Bush mengatakan, “mahasiswa melakukan protes di seluruh negeri karena mereka yakin Pemerintah kita telah gagal mengakui rasa kemanusiaan semua orang”.
“Mereka melakukan protes karena menentang sikap diam dan keterlibatan Pemerintah kami dalam kematian sedikitnya 35.000 warga Palestina”, lanjutnya.
Baca juga: Mendukung Palestina, Mahasiswa Universitas San Francisco Dirikan Tenda di Tengah Lapangan
Anggota Kongres Amerika Serikat Mendukung Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas
Ratusan mahasiswa menyatakan dukungan untuk masyarakat Palestina di Gaza dan mereka menuntut agar kampus memutuskan hubungan dengan Israel.
Bush mengundang rekan-rekannya di Kongres Amerika Serikat untuk bergabung bersama dirinya dan Tlaib, serta para mahasiswa pemberani sepanjang sejarah.
Tlaib, satu-satunya orang Amerika keturunan Palestina di Kongres yang mengatakan bahwa, “di bawah naungan kegelapan, polisi menyemprotkan gas air mata, menganiaya dan menangkap mahasiswa pengunjuk rasa di GWU”.
Protes pro-Palestina yang digelar di kampus telah berlangsung sejak 17 April lalu, ketika mahasiswa Universitas Columbia di New York meluncurkan sebuah perkemahan sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza dan menuntut agar sekolah mereka memutuskan hubungan dengan Israel.
Kali, seorang mahasiswa dari GWU mengatakan, “sebagai mahasiswa Amerika, menyadari bahwa keharusan moral sebagai manusia untuk mengambil sikap tegas terhadap keterlibatan universitas dalam genosida dan semua kekejaman yang telah dilakukan Israel terhadap masyarakat Palestina selama lebih dari 75 tahun”.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Lebih dari 2.000 orang telah ditangkap di kampus-kampus AS sejak 18 April di tengah perdebatan yang sangat terpolarisasi mengenai hak untuk melakukan protes, batasan kebebasan berpendapat dan tuduhan antisemitisme.
Di saat bentrokan dengan polisi di Universitas Columbia, Universitas Negeri Portland dan Universitas California, Los Angeles (UCLA) telah menarik perhatian global, di sisi lain demonstrasi dan aksi duduk juga digelar di kampus-kampus di beberapa wilayah Eropa, termasuk Prancis, Belanda dan Swiss. [Din]