PEMIMPIN politik utama Hamas, Khalil al Hayya, telah mengonfirmasi bahwa pemimpin kelompok tersebut, Yahya Sinwar syahid dalam pertempuran.
Al Hayya, dalam sebuah pernyataan video, menegaskan kembali pendirian kelompok militan Palestina bahwa mereka tidak akan membebaskan sandera yang ditangkap dalam serangan kelompok itu pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel sampai ada gencatan senjata dalam perang selama setahun di Gaza.
“Tahanan-tahanan itu tidak akan kembali kepada Anda sebelum berakhirnya agresi di Gaza dan penarikan pasukan dari Gaza,” katanya.
Sinwar telah beroperasi dari Gaza selama perang 12 bulan Israel di daerah kantong itu, mengambil alih kendali keseluruhan kelompok itu setelah pembunuhan (yang secara luas diyakini dilakukan oleh Israel) terhadap kepala politbiro Hamas, Ismail Haniyeh, pada akhir Juli.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Di bawah arahan Sinwar, Hamas mempertahankan tekanan militernya di Gaza (meskipun dilaporkan terkena dampak serangan Israel) melancarkan serangan terhadap posisi Israel, serta mempertahankan pemerintahan sipil di seluruh Jalur Gaza.
Sinwar telah menjadi target utama militer Israel selama operasinya di Gaza.
Pejabat Israel mengatakan Sinwar adalah salah satu dalang di balik serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel, bersama dengan Mohammed Deif, komandan sayap militer Hamas, Brigade Qassam, dan Marwan Issa, wakil Deif.
Allahu Akbar, Khalil Al Hayya Konfirmasi Yahya Sinwar Syahid Dalam Pertempuran
Baca juga: Yahya Sinwar: Seorang Pengungsi, Novelis, Ahli Strategi, dan Pejuang (1)
Sinwar, yang juga dikenal sebagai Abu Ibrahim, lahir pada tahun 1962 di sebuah kamp pengungsi di Khan Younis.
Keluarganya diusir oleh geng-geng Zionis selama Nakba tahun 1948.
Keluarga Sinwar berasal dari desa Palestina al-Majdal, yang dihancurkan untuk membangun kota Ashkelon di Israel di atas reruntuhannya.
Pada tahun 1982, Sinwar, yang belum berusia 20 tahun, ditangkap untuk pertama kalinya oleh otoritas Israel karena “aktivitas Islam”.[Sdz]