KEPALA Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Pusat, Akmal Sjafril, dalam pertemuan kelima SPI Jakarta mengungkapkan kebobrokan konsep ketuhanan mitologi Yunani Kuno.
Perkuliahan bertajuk Tauhidullah tersebut diselenggarakan di Aula Imam Al-Ghazali, Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) pada Rabu (04/09/2024) malam.
Dengan data yang diambil dari sebuah buku berjudul Theogoni, Akmal membeberkan kerancuan konsep ketuhanan mitologi Yunani Kuno, yang biasa disebut dengan dewa-dewi.
“Dewa-dewi di dalam mitologi Yunani Kuno itu ribuan. Dewa terkuat di dalam agama Yunani Kuno, bernama Zeus, tetapi Zeus itu tidak muncul secara tiba-tiba, ia adalah anak dari dewa bernama Kronos, sekaligus cucu dari dewa bernama Uranus,” ungkap Ayah dari 2 orang anak tersebut.
Menurutnya, semua dewa-dewi tersebut memiliki konflik di antara mereka.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
“Uranus itu, tidak mau ada dewa lain yang lebih kuat dibanding dia, akhirnya setiap ada anaknya yang hendak lahir, dimasukkan lagi, tetapi sebelumnya sudah ada anak-anaknya yang lahir. Pada akhirnya, ia dibunuh oleh anak kandungnya sendiri, bernama Kronos. Kronos pun memiliki penyakit yang sama, tidak mau ada dewa yang lebih kuat atas dirinya. Akhirnya, ia memakan anaknya. Kemudian lahir anak bernama Zeus yang berhasil membunuh dirinya. Zeus pun sama, tidak mau ada yang lebih kuat, sehingga ia memakan istrinya yang sedang mengandung anaknya,” tutur Akmal.
Konsep ketuhanan yang amat sulit dibenarkan secara logika akal sehat, membuat masyarakat Yunani Kuno mengalami fase krisis.
Hal tersebut menyebabkan para filsuf Yunani Kuno harus mengkritisi konsep ketuhanan agamanya sendiri. Akmal menegaskan, “Kita patut bersyukur dilahirkan dan dibesarkan di dalam agama Islam, agama yang mengedepankan nilai-nilai rasionalitas dalam menemukan suatu kebenaran. Para pemeluk agama Yunani Kuno itu, mengalami masa krisis, sehingga mereka harus mengkritisi agama mereka sendiri mengenai apa itu kebenaran, sedangkan kita umat Islam, tidak perlu berlaku seperti mereka.”
Akmal Sjafril Ungkap Kebobrokan Konsep Ketuhanan Selain IslamAkmal Sjafril Ungkap Kebobrokan Konsep Ketuhanan Selain Islam
Baca juga: Agar Punya Dampak Positif, Murid SPI Jakarta Belajar Menulis Berita
Sebagai bangunan sentral, konsep ketuhanan akan mempengaruhi aspek-aspek kehidupan lain yang dijalankan oleh manusia.
“Konsep ketuhanan yang tidak jelas, menyebabkan hubungan dengan Tuhan menjadi tidak beres. Hal tersebut menyebabkan pandangan hidup juga jadi tidak beres. Itulah yang menjadi dasar mengapa filsuf Yunani mengalami krisis yang pada akhirnya mereka mengkritisi agama mereka sendiri,” ujar Akmal menguatkan penjelasan sebelumnya.
Rizky, seorang murid memberikan komentar atas kegiatan perkuliahan pada malam tersebut,
“Saya mengira, kajian tauhid malam ini serupa dengan kajian tauhid pada umumnya, seperti membahas mengenain tauhid rububiyah, uluhiyah, dan sebagainya, namun ternyata tidak. Kajian malam ini disajikan dengan membawakan data-data, mengenai konsep ketuhanan dari selain Islam yang sangat tidak dapat diterima kebenarannya menggunakan akal sehat, sehingga kita sebagai umat Islam, semakin yakin akan kebenaran agama ini dan semakin merasa bersyukur telah dilahirkan dalam keadaan memeluk agama Islam.”[Sdz]