ChanelMuslim.com – Burma Human Rights Network (BHRN) melaporkan bahwa sekitar 30 ribu warga Muslim Rohingya terpaksa melewati hari raya Iduladha di tengah hutan belantara di Myanmar akibat adanya rangkaian kekerasan di kampung halaman mereka di Rakhine.
"Sekitar 30 ribu Rohingya terperangkap di hutan di dekat Rathedaung, Rakhine. Mereka berasal dari desa-desa terdekat dan kamp penampungan," ujar Direktur Eksekutif Burma Human Rights Network (BHRN), Kyaw Win, melalui pernyataan resminya.
BHRN melaporkan, mereka kabur dari Rakhine setelah pertikaian antara militer Myanmar dan Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) kembali memanas sejak 25 Agustus lalu.
Sejak saat itu, pemerintah mengklaim mengevakuasi warga di Rakhine. Namun menurut BHRN, hanya warga non-Muslim yang dievakuasi pemerintah, sementara Muslim Rohingya ditelantarkan hingga harus kabur tanpa arah yang jelas demi menyelamatkan nyawa.
"Warga Muslim yang tidak tahu apa-apa dengan serangan itu dibiarkan terlantar dan terperangkap di tengah konflik tanpa bantuan dan harus kabur dalam kesulitan," tulis BHRN dalam siaran persnya.
Sementara itu, pemerintah Myanmar juga mempersulit akses wartawan ke daerah konflik tersebut sehingga publik tak dapat mengetahui gambaran nyata keadaan di Rakhine.
"Dalam sebuah insiden yang terkait dengan ketegangan ini, empat jurnalis Myanmar diserang di Maungdaw pada 29 Agustus sekitar pukul 14.00, meski jurnalis itu berhasil kabur," tulis BHRN.
BHRN juga memperhatikan, pemerintah seakan ingin membentuk citra buruk Rohingya. Melalui pemberitaan-pemberitaan di media pemerintah, Myanmar menyebut ARSA sebagai kelompok teror.[ah/cnn]