Aku yang lagi terburu-buru mau ke restroom, senyum cepat-cepat, tapi mereka masih berdiri, belum berlalu.
“Mam….” Tetiba seorang guru berbisik, “Itu anak-anak Saman yang menang terus.“
Aku, “Oh….” Ya anak ada 2.800, aku nggak ingat satu-satu selain memang aku mudah lupa.
Baca juga: Ketika Anak Pegang Hape Sendiri
Eh, belum sempat ngomong mereka sudah laporan, “Kita menang lagi Mam dari seluruh Indonesia, yang sekolah swasta cuma kita dan yang lain perguruan tinggi dan bla bla bla… se Nasional. Kurasa sedunia, karena tari Saman khan dari Indonesia… lain kalau futsal yaak? Juga menang se-DKI.”
Pakai masker saja cerewet yaa, bagaimana pakai cadar. Hehe.
Aku berpikir anak-anak sudah susah payah bawa nama baik sekolah, dan menang perlombaan tari Saman di DKI, juga Nasional.
Finally, “Kalian putuskan deh mau hadiah apa, mau Sentul makan-makan atau ke Villa Mam (sebelahnya JIGSc), barbequan atau mau ke Raffles ikut Mam meeting, nanti kalian dinner di Restourant di Lotte lalu ikut Mam nginap di Raffles Hotel.”
Belum jawab, mereka sudah lompat-lompat dan aku malah lupa mau ke restroom dan malah naik ke atas ke masjid.
Allah berfirman, “Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur’an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.'” (QS. Taha: 114)