ChanelMuslim.com – Berdamai dengan Rasa Luka, Oleh: Ustadz Umar Hidayat, M.Ag
Ketika bahagia ternyata sudah diperjuangkan, namun belum juga didapatkan, maka disaat kondisi seperti ini yang kamu butuhkan adalah berdamai dengan kesedihan. Terima saja sedih dan luka itu. Karena semakin dilawan semakin melukai. Setidaknya memberi ruang baginya eksis. Ruang berdamai dengan sedih dan luka.
Memang kadang kesedihan butuh ruang. Ruang pengakuan. Ruang penyaluran. Ruang untuk mengekspresikan dirinya. Sekaligus ruang untuk melokalisir masalahnya agar korban tidak bertambah lagi.
Baca Juga: Berdamai dengan Diri, Cara Efektif Mencapai Ketenangan
Berdamai dengan Rasa Luka
Biarkan kesedihan diam sejenak di ruang itu. Tetapi jangan diberi keleluasaan untuk mendominasi hati dan kehidupanmu. Jangan beri kesempatan. Kitalah yang mengelolanya. Bukan menghamba padanya.
Kelola hati kita pada jalan meraih kebahagiaan. Fokus kita memberi peluang lebih besar pada rasa bahagia dari pada rasa sedih dan luka. Dorong terus agar kebahagiaan mendominasi ruang di hati dan jiwa kita. Setidaknya dengan cara ini energi positif mulai mengalir deras ke ruang bahagia.
Beban rasa sedih dan luka itu semestinya bisa diluruhkan dengan keikhlasan. Pelan tapi pasti. Akhirnya lega itu hadir bersama bahagia. Selalulah yakin bahwa pintu bahagia itu banyak jalannya. Adakalanya bahagia itu bukan apa yang kamu dapatkan, tapi melepaskan bersama pengorbanan.
Bahkan setelah berkorban kamu pun tetap belum bahagia, itu artinya untuk apa diperjuangkan. Ini sungguh semakin meyakinkan kita, sudahlah jangan terlalu percaya berharap pada manusia. Allahlah sejatinya tempat berharap yang tidak akan pernah mengecewakanmu.
Bersyukur dan bersabarlah yang hanya akan membuatmu bisa berdamai dengan sedih dan terluka. Bahkan mengubahnya menjadi bahagia. Jangan biarkan perlahan hatimu mati.
“Diantara tanda matinya hati adalah tidak adanya perasaan SEDIH atas ketaatan yang kau lewatkan, dan tidak adanya perasaan MENYESAL atas kesalahan yang kau lakukan” (Ibnu Athaillah).