DEPRESI bisa juga terjadi di usia tua karena penyakit yang dialami, atau teman-teman dan kerabat yang lebih dahulu meninggal dunia, maupun perasaan kesepian. Itulah beberapa faktor umum yang menyebabkan depresi terjadi pada orang tua.
Menyikapi hal ini, anggota keluarga harus memiliki langkah yang jelas untuk menanganinya. Orang tua yang mengalami depresi ini sering teringat tentang kebahagiaan yang dahulu pernah ia lewati, dan ia menyadari bahwa dirinya berada di masa kini yang penuh kekosongan hidup.
Baca Juga: Kenali Gejala Depresi agar Tak Terjadi Lagi Ibu Menghilangkan Nyawa Anaknya
Penyebab Depresi di Usia Tua dan Cara Mengatasinya
Anak-anaknya mungkin disibukkan dengan pekerjaan, teman-temannya sudah banyak yang meninggal, ia tidak memiliki aktivitas yang berarti. Inilah yang membuatnya merasa bahwa hidupnya telah kosong.
Dilansir dari Daily Sabah, depresi adalah gangguan mental umum yang mempengaruhi sekitar 5% orang dewasa secara global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mereka mengatakan “Ini penyebab utama kecacatan di seluruh dunia dan memberikan kontribusi besar terhadap beban penyakit global.”
Kebanyakan orang tua yang menderita gangguan mental memiliki fase depresi di awal kehidupan mereka, catat Ulrich Hegerl, profesor psikiatri dan psikoterapi di Universitas Frankfurt di Jerman dan ketua Yayasan Bantuan Depresi Jerman. Tetapi depresi di kemudian hari berbeda dalam beberapa hal.
Menurut Armin Rosl, wakil ketua Liga Depresi Jerman (DDL), depresi di masa tua berbeda dengan depresi di masa muda. Kesepian, misalnya, adalah masalah besar, kata Rosl, ia juga pernah mengalami depresi dan dapat mengatasinya berkat dukungan dari orang-orang sekitarnya.
Masih menurut Hegerl, depresi memang tidak banyak dialami oleh orang tua, namun jika terjadi dapat meningkatkan risiko bunuh diri.
Orang tua yang depresi umumnya sering berada di atas tempat tidur selama berhari-hari, kurang aktivitas fisik dan tidak minum cukup cairan sehingga dapat mengancam jiwa. Salah satu konsekuensi yang mungkin adalah trombosis.
Di antara tanda-tanda seseorang mengalami depresi berat adalah menarik diri secara ekstrim dari kehidupan sosial, tidak menanggapi panggilan telepon dan juga kurang motivasi untuk menjaga penampilan, mandi, dan berpakaian.
Apa yang bisa dilakukan anggota keluarga dan teman?
Jika sudah pada tahap depresi lebih baik ajak mereka bertemu para ahli seperti psikiater atau psikoterapis.
Dokter akan mulai dengan pertanyaan apakah kondisi medis menjadi penyebab depresinya, apakah dia memiliki gangguan peredaran darah atau imunologis, atau mungkin kelelahan kronis?
Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, hasil tes dan struktur otak harus dicermati dengan baik. Bisa jadi penyakit alzheimer atau bentuk lain dari demensia disalahartikan sebagai depresi.
Depresi dapat diobati dengan kombinasi pengobatan dan psikoterapi. Ketika antidepresan diresepkan, anggota keluarga harus berhati-hati dalam memilih obat yang tepat untuk pasien.
“Banyak orang tua memiliki penyakit lain yang dapat membuat interaksi obat minum,” Hegerl.
Selain pengobatan dan psikoterapi, ada beberapa hal yang dapat dan harus dilakukan sendiri oleh penderita depresi untuk membantu diri mereka sendiri.
Meluangkan waktu untuk berjalan kaki setiap hari dan menjaga pola makan dapat membantu orang tua yang mengalami depresi. Demikian pula menghadiri kajian serta meningkatkan rutinitas beribadah. [Ln]