Di chapter akhir rangkaian ayat kisah Nabi Adam ini banyak banget petunjuk yang kalau diikutin DEMI ALLAH nggak mungkin Allah nggak kasih ketenangan, kekuatan, jalan dan pertolongan. Kita semua punya masalah ataupun impian yang butuh solusinya kan?
Serius. Udah ikutin ayat ini aja.
فَتَلَقَّىٰٓ ءَادَمُ مِن رَّبِّهِۦ كَلِمَٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
“Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima taubatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang.” (QS. Al Baqarah: 37)
Ditulisan terakhir sudah dibahas tentang TALAQI CINTA. Kali ini kita bahas petunjuk hidup jalanin hidup di akhir ayatnya.
Baca juga: Biar Lama Amalannya
….. إِنَّهُۥ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
“….Sungguh, Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.”
Taubat = Kembali, Penyayang = Rahiim.
Saya namai dengan ‘Back to Basic, Back to Rahiim’.
Siapa yang balik ke basic akan ditempatkan dalam kebaikan-kebaikan dari Allah. Membasic atau menghamba itu di 3 tempat. Hati, lisan dan amal.
Berusahalah membasickan kembali hati kepada keadaan semula yaitu tanpa noda hitam, iri, dengki, su’udzan, munafik, dan lain sebagainya.
Lalu berusahalah membasickan lisan kepada keadaan semula yaitu berbicara yang baik dan bermanfaat. Berusahalah membasickan amal melalui tuntunan Rasulullah (Al-Qur’an dan hadist).
Misal, ketika Al-Qur’an meminta kawan saya bersyukur (2: 40) maka dia berusaha langsung pasang alarm HP syukur 3x sehari (7 am, 4 pm dan 8 pm) dan di setiap alarm beliau usahakan tulis 10 syukur.
Lagi, ketika Al-Qur’an meminta jangan cela sesembahan (6: 108 = keyakinan, pemahaman, prasangka, dan lain-lain) orang lain maka beliau pun mencoba berkata baik atau diam ketika ada kasus tersebut.
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com