SURAT Al-Alaq ayat 6 dan 7 menjelaskan bahwa manusia itu benar-benar melampaui batas. Dijelaskan bahwa sifat seperti itu muncul ketika manusia berada serba berkecukupan. Oleh sebab itu, ini menjadi pengingat agar kita tetap selalu mengingat Allah dalam kondisi apa pun.
Baca Juga: Tafsir Surat Al Mulk Ayat 1 Memaknai Kehidupan
Tafsir Surat Al-Alaq Ayat 6 dan 7, Manusia Benar-Benar Melampaui Batas
Tujuannya agar kita tidak menjadi pribadi melampaui batas yang tidak disenangi Allah. Ketika diberi kecukupan, sudah seharusnya kita banyak-banyak bersyukur.
Sebab, dalam surat Ibrahim ayat 7 pun menjelaskan tentang siapa yang bersyukur akan ditambahkan nikmatnya. Sementara itu, yang tidak bersyukur akan diberikan azab
كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ ۙ
Sekali-kali tidak! Sesungguhnya manusia itu benar-benar melampaui batas (Al-Alaq: 6)
اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ
ketika melihat dirinya serba berkecukupan. (Al-Alaq: 7)
Tafsir Tahlili menjelaskan bahwa Allah menyesali manusia karena banyak mereka yang cenderung lupa diri sehingga melakukan tindakan-tindakan yang melampaui batas, yaitu kafir kepada Allah dan sewenang-wenang terhadap manusia.
Kecenderungan itu terjadi ketika mereka merasa sudah berkecukupan. Dengan demikian, ia merasa tidak perlu beriman, dan karena itu ia berani melanggar hukum-hukum Allah.
Begitu juga karena sudah merasa berkecukupan, ia merasa tidak butuh orang lain dan merasa berkuasa, dan karena itu ia akan bertindak sewenang-wenang terhadap orang lain itu.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Allah padahal sudah menjelaskan bahwa manusia itu sebelumnya tidak tahu apa-apa. Namun, Allah mengajarkan semuanya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al-Alaq: 5)
Di antara bentuk kepemurahan Allah adalah Ia mengajari manusia mampu menggunakan alat tulis. Mengajari di sini maksudnya memberinya kemampuan menggunakannya.
Dengan kemampuan menggunakan alat tulis itu, manusia bisa menuliskan temuannya sehingga dapat dibaca oleh orang lain dan generasi berikutnya.
Dengan dibaca oleh orang lain, maka ilmu itu dapat dikembangkan. Dengan demikian, manusia dapat mengetahui apa yang sebelumnya belum diketahuinya, artinya ilmu itu akan terus berkembang. Demikianlah besarnya fungsi baca-tulis.
Sahabat Muslim, semoga kita semua tidak termasuk orang-orang yang melampaui batas. Aamiin. [Cms]