ChanelMuslim.com – Terkait tindak pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Youtuber Savas Fresh yang berujung pada penjara, praktisi hukum Rosalita Chandra, S.H., M.H. menyarankan agar pegiat media sosial lebih berhati-hati dalam mengunggah postingan.
Persoalan UU ITE yang menjerat kasus Atta Halilintar dan Youtuber Savas Fresh baru-baru ini menyita perhatian publik. Pasalnya, kasus yang direken bermula sejak setahun lalu itu menjadi buah bibir masyarakat karena melibatkan Youtuber Atta Halilintar.
Atta merasa keluarganya telah difitnah dan dicemarkan nama baiknya oleh Savas. Akhirnya, Savas menjadi tersangka dan ditahan.
Polisi menjeratnya dengan Pasal 45 dan Pasal 51 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah mengatakan bahwa kasus tersebut termasuk dalam pencemaran nama baik.
Postingan yang diunggah Savas dikategorikan sebagai fitnah melalui media elektronik, yaitu Instagram, YouTube, dan TikTok.
Baca Juga: Penjarakan Youtuber Lain, Ini Hikmah yang Dapat Diambil dari Kasus Atta Halilintar
Belajar dari Savas Fresh, Ini Saran Praktisi Hukum untuk Pegiat Media Sosial
Terkait kasus tersebut, praktisi hukum Rosalita Chandra mengemukakan beberapa hal berikut.
Sebagai muslim di era digital ada baiknya kita memahami benar hadits: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.” (HR. Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47)
“Setiap orang yang menggunakan internet atau berbuat sesuatu dengan media elektronik, tidak hanya memiliki hak menggunakan, namun juag memiliki tanggung jawab sebagai subyek hukum yang tunduk pada undang-undang,” ujar Rosalita kepada ChanelMuslim.com, Selasa (21/9).
Rosalita juga menambahkan, setiap pegiat media sosial juga sebaiknya memahami aturan Undang-Undang ITE dan Delik Kehormatan pada KUHP.
“Setiap pengguna internet perlu mawas diri dengan terlebih dulu memahami aturan-aturan pada UU ITE dan Delik Kehormatan pada KUHP agar lebih bijak, mampu menahan diri dan cerdas menggunakan internet,” jelas Rosalita yang juga pengaruh Rubrik Konsultasi Hukum di ChanelMuslim.com itu.
Delik kehormatan antara lain diatur pada pasal 310 dan 311 KUHP, sedangkan pasal-pasal UU ITE yang ‘dekat’ dengan pengguna medsos atau kreator konten antara lain pasal 27, 28, 29, 45, 45 A dàn 45B.[ind]