ChanelMuslim.com – Pada tanggal 29 Juni 1236 terdapat kisah lepasnya Cordoba dari genggaman Muslimin. Kota tersebut merupakan kota besar bekas ibukota Dinasti Umayyah II yang pernah mencapai kejayaannya di masa Khalifah Abdurrahman III An-Nasir, Al-Hakam II, dan Al-Hajib Al-Manshur.
Baca Juga: UNESCO Tetapkan Kota Tua Medina Azahara Cordoba Sebagai Situs Warisan Dunia
Lepasnya Cordoba Dilakukan oleh Kerajaan Castile
Dilansir channel telegram Generasi Shalahuddin tulisan @aladdin1997, Kontributor Gen Saladin, lepasnya Cordoba dilakukan oleh pasukan Kerajaan Castile-León, Aragon dan Portugal yang telah menaklukkan beberapa kota dan wilayah Muslim di Andalusia, seperti Badajoz, Mallorca dan Merida (1230), Trujillo (1232), Ubeda (1233), Beja (1234) dan Ibiza (1235).
Akhirnya, suatu peristiwa, yaitu penaklukan Kota Córdoba dilakukan oleh Kerajaan Castile pada 1236. Penaklukan Córdoba awalnya tidak direncanakan secara langsung oleh Raja Ferdinand III dari Castile, melainkan oleh segelintir kaum elit militer dan tentara bayaran Castile di daerah perbatasan dengan sekelompok Muslim di Córdoba yang tidak menyukai Amir Ibnu Hud.
Mereka telah pergi ke Andújar, kota kecil di dekat Córdoba yang telah dikuasai oleh Castile sejak 1225, guna meminta bantuan pasukan bayaran Castile untuk menyingkirkan kekuasaan sang amir di Andalusia dengan bayarannya ialah Kota Córdoba dan daerah sub-urban di bagian timur kota yang disebut “Al-Sharqiyyah” (El-Axerquía).
Para tentara tersebut berkumpul di Andújar, untuk mempelajari strategi penyerangan yang akan dilakukan diam-diam pada malam hari ketika cuaca buruk.
Salah seorang pasukan, Pedro Ruiz Tafur lalu melaporkan rencana mereka kepada Álvar Pérez de Castro, pemimpin wilayah perbatasan Castile dan Pedro Ruiz de Castro di Martos untuk meminjamkan mereka bantuan dan dukungan materil.
Penyerangan ke Córdoba dimulai pada 23 Desember 1235. Pasukan bayaran Castile ini dipimpin Pedro Ruiz Tafur, Martín Ruiz de Argote, Benito de Baños, Domingo Muñoz dan Álvaro Colodro.
Mereka juga memperoleh pasukan bantuan dari Fray Domingo de Baeza, Uskup Baeza.
Sebelum menyerang Córdoba, sekelompok pasukan bayaran “Almogávares” yang pandai berbahasa Arab pimpinan Benito de Baños, telah diperintahkan untuk memanjat tembok benteng kota di bagian timur yang lemah dan menyamar sebagai Muslim dengan memakai surban dan jubah Arab.
Baca Juga: Akhir Kejayaan Umat Islam di Sevilla (1)
Pengepungan Kota
Setelah membunuh para penjaga menara kota dan melihat pertahanan kota yang begitu lemah dan terabaikan di bagian timur, maka Domingo Muñoz memimpin langsung pengepungan kota, sedangkan pasukan lainnya pimpinan Álvaro Colodro menyerang wilayah El-Axerquía (Córdoba Timur) di pinggiran kota secara kilat di waktu malam.
Keesokan harinya, pasukan Castile tersebut telah berhasil merebut semua menara dan tembok benteng timur kota beserta wilayah El-Axerquía dan membantai sebagian besar penduduk Muslimnya.
Penyerangan lalu berlanjut ke pusat kota dengan bantuan para pengkhianat Muslim di Córdoba yang menunjuki mereka titik-titik terlemah kota. Hebatnya, penyerangan ini berhasil digagalkan oleh pasukan dan mayoritas penduduk Muslim yang mempertahankan benteng pusat kota mati-matian.
Kegagalan itu membuat pasukan ini mengirim utusan kepada Raja Ferdinand III di Benavente (Zamora) untuk memberitahukan mengenai pengepungan Córdoba.
Penduduk Córdoba juga telah mengirimkan utusan untuk meminta bantuan Amir Ibnu Hud yang saat itu berada di Murcia.
Ketika mengetahui hal tersebut, Amir Ibnu Hud dan pasukannya segera bergerak cepat ke Córdoba dan bermarkas sementara di Écija.
Ia juga telah mengirimkan surat kepada Raja Ferdinand III untuk menarik pasukannya yang mengepung Córdoba karena dinilai telah melanggar perjanjian gencatan senjata di antara mereka pada 1234.
Raja Ferdinand III sendiri lalu memutuskan untuk memimpin langsung penaklukan Córdoba dan bergerak bersama dengan pasukan dan sukarelawan Castile yang besar dari Benavente, Ciudad Rodrigo, Alcántara, Medellín, Magacela, Benquerencia, Dos Hermanas, Dar Albaçar hingga tiba di Córdoba pada 7 Februari 1236. [Cms]
(Bersambung pada bagian kedua)