ChanelMuslim.com – Rinitis alergi adalah istilah yang digunakan untuk peradangan yang terjadi pada hidung. Kita bisa mengambil contoh salah satunya adalah ketika anak-anak sering bersin-bersin atau mengalami pilek setiap paginya.
Baca Juga: Atasi Gatal karena Alergi dengan Resep Alami ala JSR Ini
Definisi Rinitis Alergi dan Penyebab Terjadinya
Dilansir laman rs.ui.ac.id, sebuah artikel kesehatan yang ditulis dr. Niken Lestari Poerbonegoro, Sp.THT-KL (K), rinitis berasal dari kata rino yang berarti hidung dan itis yang berarti radang, sehingga rinitis merupakan peradangan yang terjadi pada hidung.
Gejalanya hampir serupa dengan flu, yaitu bersin berulang, hidung beringus cair, hidung gatal dan hidung tersumbat.
Namun demikian, penyebab rinitis alergi berbeda dengan flu yang disebabkan oleh infeksi virus.
Alergi ini terjadi akibat adanya pajanan zat pemicu alergi, yang disebut dengan alergen, berupa tungau debu rumah, bulu kucing/anjing, atau serbuk sari tanaman.
Selain itu, biasanya penderita rinitis alergi menjadi lebih sensitif terhadap stimulus non spesifik, seperti suhu dingin, bau yang menyengat, dan juga asap rokok.
Alergi ini bukan merupakan penyakit infeksi. Oleh sebab itu, gejala rinitis alergi tidak disertai dengan demam, sakit tenggorokan atau sakit menelan.
Rinitis alergi juga sering dianggap sebagai sinusitis, tetapi kedua penyakit ini sebenarnya berbeda.
Pada sinusitis keluhan hidung tersumbat umumnya sangat dominan disertai sakit kepala atau gangguan penciuman, bahkan bisa disertai demam. Gejala rinitis alergi umumnya muncul di pagi atau malam hari, dan membaik atau menghilang di siang atau sore hari. Gejala dapat muncul sepanjang tahun, tidak bergantung pada iklim atau cuaca, karena pemicunya selalu ada.
Baca Juga: Resep JSR, Tips Sehat Mengatasi Alergi ala Zaidul Akbar
Cara Pencegahan
dr. Niken pun menuliskan agar tidak menganggap remeh pilek alergi ini. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara mencegahnya.
Hindari anak dari pajanan yang mungkin menjadi pemicu alergi, seperti perabotan rumah yang berdebu atau berbulu (karpet, sofa, lemari buku, boneka) dan hewan peliharaan.
Kemudian, rutin mencuci sprei tempat tidur, rutin melakukan vakum debu pada benda yang bisa menjadi sarang tungau.
Apabila gejala rinitis alergi belum kunjung membaik, bawalah anak ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Apabila diperlukan, dokter akan melakukan tes alergi berupa tes cukit kulit atau tes darah.
Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui pemicu alergi yang spesifik pada anak, sehingga dapat melakukan upaya penghindaran pemicu alergi dengan tepat.
Sahabat Muslim, mari kita jaga anak-anak kita dengan melakukan cara-cara pencegahan di atas agar tidak mengalami rinitis alergi. [Cms]
Referensi tulisan dr. Niken Lestari Poerbonegoro, Sp.THT-KL (K):
(Irawati N, Poerbonegoro NL. Rinitis alergi. In: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku ajar ilmu kesehatan telinga, hidung, tenggorok, kepala & leher. 7th ed. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2017.
Bousquet J, Schunemann HJ, Togias A, Bachert C, Erhola M, Hellings PW et al. Next-generation allergic rhinitis and its impact on asthma (ARIA) guidelines for allergic rhinitis based on GRADE and real-world evidence. J Allergy Clin Immunol. 2020;145(1):70-80.)