ChanelMuslim.com – Dalam riwayat lain, ternyata kisah utusan Nabi Isa saat berdakwah di negeri Antakiah tidak selalu berhasil. Mereka justru diancam akan dilempari batu dan disiksa oleh penduduk negeri Antakiah.
Namun, terdapat satu orang yang membela kedua utusan dengan berusaha ikut meyakini penduduk negeri terkait Tuhan yang harus mereka sembah.
Baca Juga: Kisah Dua Utusan Nabi Isa Berdakwah di Negeri Antakiah
Kisah Hubeib Najjar Membantu Utusan Nabi Isa
Setelah mendengar penjelasan utusan Nabi Isa, raja tetap tidak mau beriman. Raja mengatakan kepada kedua utusan itu bahwa mereka datang dengan penuh kebohongan.
“Tuhan tidak pernah mengutus siapa pun. Kalian semua bohong!”
Setelah mengetahui reaksi raja dan rakyatnya, kedua utusan itu berkomentar, “Tuhan kamilah yang mengetahui bahwa kami benar-benar utusan untuk menyampaikan risalah.
Allah mengutus kami untuk mengajak kalian mempercayai kami dan beriman kepada Allah sesuai dengan misi yang kami bawa.”
Penduduk Antakiah tidak mempedulikan penjelasan kedua utusan itu. Mereka justru mengancam akan membunuh utusan itu beramai-ramai dengan lemparan batu dan kemudian akan menyiksanya dengan siksaan yang amat mengerikan.
Setelah mendengar ancaman itu, kedua utusan itu mengatakan bahwa keburukan yang dialami oleh penduduk bukan lantaran ajaran yang diberikannya, tetapi karena sifat ingkar mereka.
“Apakah kalau kami menyampaikan seruan Allah kalian menganggapnya sebagai pembawa bencana? Kalian mengancam kami dengan siksaan?”
Mendengar kabar penduduk negeri mengancam utusan Nabi Isa, Hubeib Najjar yang merupakan seorang dermawan dan tekun mengumpulkan penghasilannya setiap sore, sebagian untuk keluarga dan sebagian yang lain diberikannya kepada fakir miskin segera bergegas menuju kota ke tempat orang ramai berkumpul.
Hubeib mengatakan kepada mereka,
“Hai Saudara! ikutilah apa yang diucapkan utusan itu. Mereka tidak meminta upah. Mereka itu membawa petunjuk dari Tuhan.”
Setelah mengetahui bahwa Hubeib memihak kepada kedua utusan itu, penduduk menjadi marah dan membencinya.
“Kamu murtad dari agama kita! Kamu ikuti utusan yang sesat itu!”
Hubeib menjawab, “Apa alasannya aku tidak menyembah Tuhanku yang tidak menciptakan aku. Kelak kalian akan dibangkitkan kembali dan akan menerima ganjaran amal perbuatan yang kalian lakukan selama hidup!”
Baca Juga: Kisah Dua Utusan Nabi Isa Berdakwah di Negeri Antakiah (2)
Hubeib Najjar Disiksa oleh Penduduk Negeri
Mendengar perkataan tersebut, penduduk negeri pun menangkap Hubeib dan mengajukannya kepada raja.
Raja menginterogasinya apakah ia menerima apa yang diserukan oleh kedua utusan tersebut
Hubeib menjawab, “Mengapa aku tidak menyembah kepada Tuhan yang menciptakan aku? Kepada-Nya kelak kalian kembali. Apakah aku hendak menyembah Tuhan selain Allah?
Kalau Tuhan Yang Maha Rahman menghendaki sesuatu, tuhan-tuhan lain tidak akan mampu menolaknya, tidak akan mampu menyelamatkan aku.”
Setelah mendengar jawaban Hubeib yang demikian itu, penduduk mencoba mengingatkan Hubeib bahwa para utusan itu telah membuat Hubeib jauh dari agama nenek moyang yang selama ini mereka patuhi.
Hubeib harus kembali kepada ajaran nenek moyang sendiri dan apabila tidak mau, maka mereka akan menganiaya Hubeib juga secara beramai-ramai.
Namun, Hubeib tetap teguh pada pendiriannya.
“Kalau aku kembali kepada agamamu setelah aku masuk Islam pasti aku dalam kerugian yang nyata. Agamamu adalah agama yang batil!”
Penduduk yang sudah geram segera merantai Hubeib dan kemudian menyalibnya serta meletakkannya di gerbang kota.
Setiap penduduk yang lewat melemparinya dengan batu, tetapi Hubeib tetap tabah. Ia sempat mendoakan penduduk yang memperlakukannya demikian.
“Mudah-mudahan Allah memberikan petunjuk kepada kalian semua.”
Akhirnya, mereka beramai-ramai mencacah tubuh Hubeib dan memisahkannya menjadi beberapa bagian.
Sebagian tuhuh Hubeib ada yang diletakkan di pasar dan ada yang dikuburkan.
Setelah Hubeib terbunuh, Allah menghukum penduduk itu dengan siksaan yang datangnya tiba-tiba.
Allah memerintahkan malaikat Jibril untuk menghancurkan mereka. Jibril pun datang lewat gerbang kota dan mengambil pusat penyangga kota kemudian menggerakkannya sambil meniupkan sangkala yang keras sekali dan akhirnya mereka mati semua.
Sahabat Muslim, itulah kisah panjang dari utusan Nabi Isa yang tetap semangat dan tak takut berdakwah walau ancaman dan siksaan menimpa mereka. Semoga ada hikmah yang bisa kita ambil terkait semangat dalam berdakwah. [Cms]