ChanelMuslim.com – Diet Raw Food kini tengah menjadi tren bagi sebagian orang. Diet dengan mengkonsumsi makanan mentah dan belum diolah ini menjadi pilihan hidup sehat mereka. Lalu seperti apa sebenarnya diet raw food ini dan apa manfaatnya? Berikut penjelasannya:
Diet raw food adalah pola makan yang melibatkan makanan mentah dan belum diolah. Suatu makanan disebut mentah jika tidak diawetkan, tidak dikalengkan, tidak diproses secara kimia, dan tidak dipanaskan melebihi 48 derajat Celsius. Hal ini dikarenakan panas, khususnya di atas 48 derajat Celsius, dinilai dapat menghancurkan nutrisi penting sekaligus enzim alami dalam makanan.
Jenis-Jenis Diet Raw Food
Ada beberapa jenis diet raw food, yakni
raw vegetarians (tidak makan daging, tapi masih menyantap telur dan produk susu),
raw vegans (tidak makan produk hewani dalam bentuk apa pun),
raw omnivores (makan produk nabati sekaligus hewani), dan
raw carnivore (makan daging, tapi tidak dimasak).
Jika ingin mencoba diet raw food, pastikan 75% makanan yang Anda konsumsi mentah.
Baca Juga: Diet Ala Tya Ariestya dari Jalan Non Stop 45 Menit hingga Jam Makan Ontime
Sebagian besar pengikut diet raw food merupakan raw vegans, tapi beberapa lainnya masih menyantap produk hewani. Tak sedikit juga yang masih mengonsumsi makanan yang dimasak untuk variasi dan kenyamanan.
Pro dan Kontra Diet Raw Food
Pendukung diet raw food percaya bahwa mengonsumsi makanan dalam bentuk utuh dan mentah ideal untuk kesehatan manusia. Meski demikian, ide tersebut nyatanya tidak didukung oleh sains.
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa makanan yang dimasak dan mentah memiliki manfaat kesehatannya masing-masing.
Salah satu alasan utama mengapa diet ini dianggap lebih baik adalah kepercayaan bahwa memasak akan merusak nutrisi-nutrisi penting di dalam makanannya.
Baca Juga: Mengenal Diet Keto dan Manfaat Menerapkannya bagi Kesehatan
Meski makanan mentah bisa bergizi. tetapi sebenarnya, proses memasak dapat memecah dinding sel tebal yang terdapat di makanan dan melepaskan nutrisi di dalamnya.
Memasak tomat misalnya, akan meningkatkan antioksidan likopen lima kali lipat. Demikian pula jika memasak wortel, akan membuat jumlah beta-karoten lebih meningkat dan lebih mudah diserap tubuh.
Hal yang menjadi masalah adalah jika kita memasak terlalu panas atau lama. Ini tentunya dapat menghilangkan nutrisi penting yang ada di dalam makanan.
Diet raw veganism juga sering dianggap lebih sehat. Padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu. Masalah yang dapat timbul bagi pelaku diet ini adalah kekurangan nutrisi, terutama untuk vitamin B12 dan D, selenium, seng, zat besi, dan asam lemak omega-3.
Tanpa mengonsumsi suplemen dalam bentuk pil, akan sangat sulit untuk mendapatkan jumlah yang cukup dari nutrisi-nutrisi tersebut dari makanan nabati mentah.
Apabila kita memang ingin menerapkan diet raw veganism, pastikan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi-nutrisi yang telah disebutkan, baik melalui makanan atau suplemen dalam bentuk pil.
Satu hal lagi yang perlu menjadi perhatian adalah mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang dapat membuat kita berisiko keracunan makanan, karena bakteri, jamur, dan parasit yang mungkin ada di makanan tersebut.
Karena itu, mencuci bersih buah dan sayur sebelum dikonsumsi sangatlah penting.
Konsultasi dengan Ahli Gizi
Sebagai kesimpulan, jika ingin mencoba diet ini atau diet apa pun, sangat dianjurkan untuk mendiskusikannya terlebih dulu dengan dokter ahli gizi. Hal ini penting untuk memastikan kita mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Tubuh kita membutuhkan berbagai macam asupan nutrisi yang kompleks mulai dari protein, karbohidrat, sayur-sayuran, buah-buahan dan asupan makanan lainnya. Jika ingin berencana menerapkan diet ini lebih baik tidak sepenuhnya.Semoga bermanfaat.
[jwt/klikdokter]