ChanelMuslim.com –
Assalamu ‘alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.
Saya seorang gadis berusia 23 tahun yang telah bertunangan dengan seorang pria selama 7 bulan. Pertunangan itu berakhir dengan sangat tiba-tiba. Saya merasa seluruh hidup saya berantakan. Saya tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Saya sangat merindukannya dan telah mencoba menghubunginya, tetapi dia tidak mau bicara dengan saya. Saya merasa kosong karena saya terlalu berharap. Kami berencana menikah dalam beberapa bulan. Adakah tips bagaimana saya bisa melanjutkan hidup? Saya benar-benar menangis sepanjang hari. Semuanya mengingatkan saya padanya. Saya tidak percaya perpisahan itu adalah kesalahan saya. Satu menit dia ingin menikahi saya, menit berikutnya dia tidak mau melakukannya. Saya sangat bingung dan tidak ingin merasa sakit hati lagi. Ada saran? Terima kasih.
Jawaban
Wa ‘Alaykummussalam Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh,
Ketika kita sudah menyiapkan waktu, harapan dan diri kita sendiri ke masa depan yang kita yakini akan terjadi, namun kenyataannya tidak berjalan seperti yang kita bayangkan, sudah barang tentu kita menjadi sangat kecewa.
Ini adalah respons manusia normal terhadap keadaan kehidupan. Disadarkan dengan cara yang kasar tentang kebenaran hidup dan proses kehidupan itu sendiri adalah sesuatu di luar kendali kita. Namun, lapisan terbaik di bawah awan gelap ini adalah bahwa Cinta Allahlah yang membawa Anda ke tingkat pemahaman, pengetahuan, dan kesadaran yang lebih tinggi. Memang, Anda mungkin tidak merasakannya sekarang, tetapi Anda akan merasakannya seiring berjalannya waktu.
Peristiwa ini membantu jiwa Anda untuk bangkit menjadi lebih baik. Penerimaan adalah suatu proses yang, meskipun Anda tidak dapat mengontrol, Anda dapat menjadi bagian darinya dengan cara yang bahkan lebih bermakna. Memang, inilah sumber depresi Anda; perasaan kehilangan makna dalam hidup Anda. Membayangkan sebuah pernikahan dan menjalankan seluruh hidup dengan orang lain ini membawa makna baru ke dalam hidup Anda.
Pelajaran yang telah Anda bangun adalah makna yang lebih dalam, yang tidak dapat digoyahkan oleh perubahan waktu atau berlalunya peristiwa. Ini adalah kesempatan untuk merasakan inti diri Anda sendiri, bagian dari keberadaan Anda yang kekal.
Anehnya, kejadian-kejadian seperti ini sebenarnya membantu Anda menjadi seorang wanita sejati, sehingga mempersiapkan Anda untuk pernikahan yang sejati. Dengan demikian, Anda mempelajari arti pernikahan yang lebih mulia.
Sungguh, bahkan jika Anda tidak pernah menikah, benang keberadaan Anda akan lebih dalam, lebih kaya, dan lebih terhubung dengan Allah jika Anda tidak berpegang erat pada kesedihan karena kehilangan. Anda beranggapan hidup Anda berantakan karena putus pertunangan yang sebenarnya hanya bayangan Anda saja.
Lepaskan jiwa Anda untuk mengalami pengalaman yang lebih baik. Apakah Anda mencapai pernikahan duniawi atau tidak, itu bukanlah masalah. Yang terpenting adalah memaknai diri dengan lebih baik dan mencapai hidup yang lebih baik juga.
Putus Pertunangan mungkin saja pengalaman terbaik. Anda sedang mempelajari seni dan ilmu tentang ketaatan pada kehendak Allah. Ketundukan pada kehendak Allah adalah sumber dari segala kedamaian.
Kedamaian adalah kepuasan, dan tidak ada pencapaian yang lebih besar dari ini. Kedamaian melampaui kegembiraan. Kedamaian melampaui kasih sayang, dan bahkan cinta; karena ketika kedamaian mengandung kegembiraan, kasih sayang dan cinta, keadaan itu menghasilkan buah yang nyata.
Sungguh, kegembiraan bersifat sementara jika tidak dalam damai; kasih sayang adalah pelayanan diri dan buatan jika Anda tidak puas dengan kasih sayang dan pemberian Anda; dan cinta cepat berlalu dan tidak diselesaikan tanpa kedamaian. Carilah Iman (iman) yang stabil di dalam diri Anda terlebih dahulu, iman yang mengarah pada kedamaian, dan terimalah apa adanya.
Sekali lagi, seperti yang saya ungkapkan berkali-kali, doa adalah tindakan yang membawa kita ke tempat yang mapan. Jika Anda melanjutkan sholat, Anda akan menemukan keseimbangan itu, saat-saat di antara kebisingan di kepala dan hati Anda, yang dapat digunakan untuk terhubung kembali dengan Allah, yang kemudian akan menghubungkan Anda dengan keberadaan Anda sendiri.
Inilah saatnya melakukan itu. Ini adalah saat untuk mengatur ulang segalanya. Jangan membayangkan bahwa Anda bisa memprediksi hari esok. Tunangan Anda mungkin menelepon. Anda mungkin memiliki “episode” lain dengannya, dan ceritanya mungkin akan terungkap ke bab lain. Dengan menyerah pada proses pembersihan jiwa ini, Anda akan dapat melanjutkan ke level berikutnya bersamanya jika dia memutuskan untuk memulai kembali hubungan Anda.
Jika pria ini tidak mau memulai kembali hubungannya dengan Anda, maka Anda akan tetap menjadi wanita yang lebih kuat dengan iman yang lebih kuat, insya ‘Allah. Bersiaplah untuk mengalami bab dien berikutnya dengan orang-orang baru. Di balik semua ini, kita semua hanyalah jiwa, memainkan peran yang Allah ingin kita mainkan di panggung Penciptaan-Nya.
Pengalaman yang kita miliki selama hidup hanya untuk memurnikan jiwa. Allah menggunakan pengalaman itu untuk membentuk kita menjadi mahkluk yang lebih baik lagi.
Menurut pendapat saya, pengalaman Anda bertunangan, membayangkan hidup dengan suami, dan mempersiapkan pernikahan adalah latihan spiritual, dan suatu hari Anda akan melihat manfaat dari pengalaman ini.
Untuk semua hal “pencerahan” ini, Anda mungkin akan sedikit merasa lebih baik sekarang. Anda akan melihat dari tulisan saya bahwa saran-saran saya mungkin tidak bisa membuat Anda pulih dengan cepat atau tidak bisa membuat harga diri Anda naik dengan cepat. Tidak apa-apa untuk merasa buruk, tetapi jangan terlalu memikirkan seberapa buruk perasaan Anda. Jiwa Anda mungkin akan berpikir dengan sendirinya bahwa Anda perlu mendapatkan harga diri yang lebih baik.
Psikolog pop akan memberitahu Anda untuk mencintai diri sendiri dan menawarkan 10 cara cepat untuk melakukannya hanya dalam satu minggu. Namun, para nabi yang mengajari kita apa sebenarnya cinta itu, mengajari kita bahwa mengetahui dan memahami adalah inti dari cinta, dan untuk benar-benar mencintai seseorang berarti mengetahui dan memahami orang itu.
Jadi, saya menyarankan untuk merefleksikan pengalaman Anda menjadi jalan di mana Anda akan mampu mencintai diri dalam arti yang sehat, dan dengan demikian harga diri Anda sendiri secara alami menjadi lebih baik lagi.
Beginilah cara kita menghindari jebakan pertahanan yang hanya mengarah pada perasaan pura-pura baik-baik saja. Kita menghindari ekspresi kesombongan, keras kepala, dan penyakit lain yang menghalangi kita untuk terhubung satu sama lain dengan cara yang jujur, sehingga meningkatkan kedamaian batin. Saya tidak menyarankan Anda untuk mengasihani diri sendiri, tetapi menjalani semua dengan terus beruasaha mengenal diri Anda sendiri dan merefleksikan semua yang sudah terjadi.
Gunakan teknik mengasuh diri sendiri dengan baik. Perlakukan diri Anda dengan perasaan cinta dan manjakan diri Anda dengan hal-hal yang membuat Anda merasa dicintai dan ditenangkan saat memulihkan diri dari keterkejutan Anda akibat putus pertunangan.
Jadi pergilah ke toko dan belilah bunga untuk diri Anda sendiri, mandi yang lama, telepon seorang teman, dan berjalan-jalanlah. Kemudian, kembalikan hidup Anda kepada Allah, berserah diri pada apa yang ada, dan lihat apa yang terjadi.
Penyembuhan mendalam semacam ini akan membuat pintu hati Anda terbuka untuk pengalaman Anda berikutnya dan mengajari Anda bagaimana hadir untuk pengalaman itu sehingga Anda dapat melanjutkan jalan dien Anda.
Ketahuilah bahwa Anda tidak sendiri dan meskipun ini mungkin terasa seperti akhir dari kehidupan. Anda akan berhasil melalui ini. Anda akan menjadi mawar yang lebih indah, dengan lebih banyak positif yang bisa Anda berikan untuk diri Anda dan Allah, insyaa Allah.
Salam,
[My/aboutislam.net]