ChanelMuslim.com – Kelangkaan daging sapi. Saat ini, masyarakat dihebohkan dengan protes para pedagang daging sapi di pasar-pasar. Ancaman mogok berjualan disebabkan oleh tingginya harga daging sapi.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Abdurrahman mengatakan seharusnya hal ini disikapi serius oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.
Baca Juga: 3 Resep Olahan Daging Sapi Recommended Dicoba
Kelangkaan Daging Sapi
“Alasan yang mereka ungkapkan sangat masuk akal, kalau harga daging sapi sudah sangat mahal, modal makin besar. Yang beli pasti makin sedikit, ujungnya semua akan rugi. Ini harus disikapi serius oleh pemerintah,” ujar Mahfudz, Sabtu (23/1/2021).
“Kita ini enggak juga bisa keluar dari persoalan rantai pasok (supply chain) kebutuhan pangan, masalah selalu berulang. Pas pasokan over alias berlebih, harga jatuh. Saat pasokan menipis, otomatis harga makin mahal. Padahal saya yakin semua bisa diperkirakan, diperhitungkan dan diantisipasi. Ini membuat miris kita semua,” tambah Anggota DPR RI yang mewakili Kota Depok dan Kota Bekasi itu.
“Banyak yang mengeluh ke saya, harga daging sapi tidak juga turun, padahal puasa dan lebaran masih lumayan lama. Pedagang daging pun mengeluh, mereka bingung kenapa pasokan daging tidak ditambah? Padahal harga daging sudah tidak wajar lagi sejak lama,” jelasnya.
Sekarang, harga daging di pasaran mencapai Rp130 ribu, bahkan ada yang menjual seharga Rp140 ribu perkilo.
Harga itu, menurut Mahfudz sangat tidak wajar, yaitu melebihi harga normal yang berada di kisaran Rp100 ribu perkilo.
“Dapil saya di Kota Depok dan Kota Bekasi, Dapil perkotaan. Yang ribuan pelaku usaha yang menggunakan daging sapi dalam usahanya, mereka yang terkena dampak mahalnya harga daging sapi, termasuk ibu-ibu rumah tangga,” tambahnya.
Mahfudz mengimbau jajaran pemerintah terkait untuk mengatasi masalah kelangkaan daging sapi ini.
“Saya meminta jajaran pemerintah terkait, baik di pusat dan di daerah agar membuat langkah nyata. Persoalan mahalnya harga daging sapi bisa segera terselesaikan,” katanya.
Sebagai anggota DPR, Mahfudz berjanji akan meminta pertanggungjawaban pemerintah, yaitu Kementerian Perdagangan.
“Kami di DPR RI akan meminta pertanggungjawaban pemerintah, dalam hal ini mitra Komisi VI yaitu Kementerian Perdagangan,” tegas Bendahara Umum DPP PKS itu.
Ia juga meminta penegak hukum untuk menyelidiki kelangkaan daging sapi. Ia khawatir ada oknum yang bermain dalam masalah tersebut.
“Saya meminta jajaran penegak hukum untuk mencari tahu kenapa daging sapi makin langka dan ujungnya harga makin mahal. Bukan apa-apa, untuk antisipasi saja, jangan-jangan ada pihak yang bermain sehingga meraup untung besar atas mahalnya harga daging sapi,” katanya.
Jika terbukti, ada mafia daging sapi, Mahfudz berharap ada tindakan dari penegak hukum.
“Kalau ternyata benar ada, harus ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku. Supaya jera dan kapok,” ucap anggota Legislatif itu.
Memperbanyak operasi pasar daging sapi, menurutnya, adalah salah satu solusi yang dapat dilakukan pemerintah.
“Saya juga meminta pemerintah pusat untuk memperbanyak operasi pasar daging sapi, terutama di pasar-pasar tradisional, dengan harga yang terjangkau tentunya. Untuk membantu pelaku usaha dan masyarakat yang membutuhkan daging sapi,” ujarnya.
Operasi pasar yang dilakukan juga harus memperhatikan kualitas daging sapi, tambah Mahfudz.
“Jangan malah nanti muncul persoalan baru karena kualitas daging sapi yang tidak baik. Saya juga meminta semua pihak terkait, dalam hal ini pemerintah, sektor swasta besar dan kecil, serta pedagang agar peristiwa yang terjadi saat ini, tidak lagi terjadi nanti,” katanya.
Mahfudz berharap, menjelang bulan puasa dan lebaran dalam beberapa bulan lagi, pasokan daging untuk masyarakat tetap stabil.
“Apalagi beberapa bulan ke depan sudah masuk bulan puasa dan lebaran. Ketersediaan pasokan harus mencukupi dan yang paling penting, harga harus wajar,” tutup Mahfudz Abdurrahman.[ind/rilis]