ChanelMuslim.com – Pemerintah Swiss mendesak masyarakat ketika masyarakat Swiss mempersiapkan referendum 7 Maret dengan larangan seluruh wajah atau yang kita kenal dengan niqab, pemerintah mendesak orang-orang untuk menolak proposal tersebut, dengan mengatakan langkah itu akan merugikan pariwisata.
Baca Juga: Beasiwa Kuliah S2 di Swiss, Dapat 21 Juta Per Bulan
Pemerintah Swiss Mendesak Masyarakat
“Sangat sedikit orang di Swiss yang memakai penutup wajah penuh,” kata pemerintah dalam pernyataan yang dikutip Reuters .
“Larangan nasional akan merusak kedaulatan kanton, merusak pariwisata dan tidak membantu kelompok wanita tertentu,” katanya.
Pemerintah menambahkan bahwa wanita yang memakai penutup wajah penuh adalah turis dan hanya menghabiskan waktu singkat di negara itu, menggambarkan larangan yang disarankan sebagai ide buruk.
Kanton St Gallen di Swiss timur laut memberikan suara untuk melarang burqa di depan umum dalam referendum pada September 2018.
Di bawah sistem demokrasi langsung Swiss. Oleh karena itu, setiap proposal untuk mengubah konstitusi akan mendapatkan suara populer jika para pendukung mengumpulkan lebih dari 100.000 tanda tangan.
Pada tahun 2009, pemilih Swiss mendukung proposal untuk melarang pembangunan menara baru.
Dua pertiga dari Swiss 8,5 juta penduduk mengidentifikasi sebagai orang Kristen. Tetapi populasi Muslimnya telah meningkat menjadi 5%, sebagian besar karena imigran Muslim Balkan.
Islam melihat jilbab sebagai kode wajib berpakaian, bukan hanya simbol agama yang menunjukkan afiliasi seseorang.
Sedangkan untuk cadar, mayoritas ulama percaya bahwa seorang wanita bebas untuk menutupi atau memperlihatkan wajah atau tangannya.
Namun, para sarjana percaya bahwa keputusan untuk menutup wajah atau tidak adalah hak para muslimah.[My]