SESUNGGUHNYA Allah telah membenarkanmu, wahai Zaid. Zaid bin Aqram berkata, “Aku berada dalam sebuah peperangan aku mendengar Abdullah bin Ubay berkata, “Janganlah kalian berinfak kepada orang yang berada di sekitar Rasulullah sampai mereka meninggalkan beliau! Jika kita meninggalkan beliau, maka orang-orang yang kuat akan mengeluarkan orang-orang lemah dari kelompoknya.”
Baca Juga: Zaid bin Khatthab yang Mencari Syahid
Allah telah Membenarkanmu, Wahai Zaid
Aku menceritakan ucapan Abdullah kepada pamanku atau Umar, kemudian dia menceritakan hal itu kepada Rasulullah. Beliau memanggilku, dan aku menceritakan ucapan Abdullah bin Ubay.
Rasulullah memanggil Abdullah bin Ubay dan sahabatnya. Mereka bersumpah bahwa Abdullah bin Ubay tidak mengatakan hal tersebut. Rasulullah menganggapku berdusta dan membenarkan Abdullah bin Ubay. Aku pun mengalami kesedihan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
Aku duduk di rumah. Maka pamanku berkata kepadaku, “Kamu tidak menginginkan apa-apa, sampai Rasulullah menganggapmu berdusta dan marah kepadamu.”
Ketika itu, Allah menurunkan ayat, “Idzaa jaa’akal munaafiquun…” Rasulullah memanggilku dan membacakan ayat tersebut. Lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah telah membenarkanmu, wahai Zaid”
Sahabat Muslim, dari kisah singkat ini, kita bisa melihat bahwa betapa sedihnya sahabat ketika dianggap dusta. Oleh sebab itu, mereka menangis. Betapa lembutnya hati para sahabat. [Cms]
(Golden Stories Kisah-Kisah Indah Dalam Sejarah Islam, Mahmud Musthafa Sa’ad & Dr. Nashir Abu Amir Al-Humaidi)