ZAID bin Khatthab menengadahkan kedua tangnanya ke langit, mengagungkan Tuhannya, dan bersyukur atas nikmat-Nya.
Setelah itu, ia kembali pada pedangnya dan sikap diamnya, karena ia telah bersumpah tidak akan berbicara sampai kemenangan benar-benar tercapai atau ia sendiri menjadi syahid.
Baca Juga: Habib bin Zaid Menjadi Utusan Pembawa Surat Ke Musailamah Al Kadzab
Zaid bin Khatthab yang Mencari Syahid
Pertempuran sudah berpihak pada pasukan Islam. Kemenangan sudah sangat dekat.
Di sanalah, ketika ia melihat kemenangan sudah di depan mata, ia belum pernah mengetahui akhir hidup yang lebih indah dari saat itu. Ia berharap Allah memberinya kesyahidan di Perang Yamamah ini.
Angin surga pun berembus yang membuatnya semakin rindu dan tekadnya semakin bulat. Ia terus menerjang ke barisan musuh, menebaskan pedangnya mencari cita-cita agungnya. Dan, sang pahlawan akhirnya gugur sebagai syahid. Ia terbang ke surga dengan mulia dan bahagia.
Pasukan Islam pulang ke Madinah membawa kemenangan. Bersama Khalifah Abu Bakar, Umar menyambut kedatangan mereka. Matanya menyorot tajam penuh kerindunan kepada saudarannya.
Zaid memiliki tinggi badan melebihi rata-rata sehingga mudah dikenali dari jauh. Tetapi, belum sampai Umar bersusah payah mencarinya, seorang tentara mendekatinya dan menyampaikan belasungkawa atas gugurnya Zaid.
Umar berkata, “Rahmat Allah bagi Zaid. Ia mendahuluiku dengan dua kebaikan ia masuk Islam lebih dahulu dan ia syahid lebih dahulu.”
Meskipun kemenangan demi kemenangan diraih kaum muslimin, namun kenangan akan Zaid tetap membayang di benak Umar Al-Faruq. Ia sering berkata, “Setiap kali angin sepoi-sepoi datang, di sana aku mencium aroma Zaid.”
Angin sepoi-sepoi benar-benar membawa aroma Zaid dan keagungannya.
Seandainya Amirul Mu’minin Umar mengizinkan, akan kutambahkan ke dalam ucapan indahnya beberapa kalimat penyempurna.
“Setiap angin kemenangan Islam berembus, semenjak peristiwa Yamamah, tercium juga aroma wangi Zaid, pengorbanan Zaid, kepahlawanan Zaid, dan keagungan Zaid.”
Duhai keluarga Khaththab, kalian diberkahi di bawah naungan bendera Rasulullah SAW. diberkahi di hari masuk Islam, diberkahi di saat berjihad dan menjadi syahid, serta diberkahi di hari mereka dibangkitkan. [Cms]
Sumber : 60 Sirah Sahabat Rasulullah SAW/Khalid Muhammad Khalid/Al Itishom