ChanelMuslim.com- Lukmanul Hakim pernah mengajarkan hal yang menarik untuk anaknya. Ia ajak anaknya mengendarai keledai. Lukmanul Hakim meminta anaknya naik terlebih dahulu.
Saat melewati orang banyak, ada yang berkomentar, “Anak macam apa seperti itu, naik keledai sementara ayahnya berjalan.”
Anaknya pun turun dan mempersilakan sang ayah yang naik. Mereka melewati orang banyak, dan muncul komentar lain, “Bapak macam apa seperti itu, naik keledai sementara anaknya dibiarkan berjalan kaki.”
Kini keduanya sama-sama menaiki keledai. Setelah melewati orang banyak, ada yang berkomentar, “Anak dan bapak sama-sama teganya. Masak keledai ditunggangi dua orang?”
Kemudian, Lukmanul Hakim mengajak anaknya untuk tidak menunggangi keledai. Mereka berjalan kaki, sementara keledai mereka tuntun. Setelah melewati orang banyak, ada yang berkomentar, “Kenapa dua orang itu berjalan kaki, sementara keledai dibiarkan tanpa tunggangan.”
Lukmanul Hakim mengatakan sesuatu kepada anaknya. “Anakku, seperti itulah manusia dalam menilai kita, selalu berubah dan seolah tidak ada yang benar dari kita. Karena itu, berpeganglah dengan kebenaran dari Allah, biarkanlah orang lain berkomentar apa pun tentang kita,” seperti itu kira-kira pelajaran Lukmanul Hakim untuk anaknya.
Dalam hal pandangan pesaing terhadap kita, mantan Perdana Menteri Inggris, Margareth Thatcher pernah mengatakan, “Andaikan kita bisa berjalan di atas air, maka pesaing kita akan mengatakan, ‘Lihatlah orang itu berjalan di atas air karena tak bisa berenang.”
**
Mencermati dan mengikuti apa yang diucapkan orang lain, terlebih lagi, pesaing kita, adalah sesuatu yang sia-sia. Peganglah apa yang kita yakini, dan konsistenlah; kita jawab semua komentar dengan bukti. Bukan dengan komentar balasan, apalagi memunculkan keraguan. (Mh)