ChanelMuslim.com – BNI Syariah kembali menyabet predikat sebagai The Best Syariah Bank kategori aset di atas Rp10 triliun dalam acara Pemeringkatan Syariah Terbaik tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Majalah Investor di Balai Kartini, Kamis (22/8). Penghargaan ini merupakan kali ke-6 diterima oleh BNI Syariah sejak tahun 2014. Hadir pada kesempatan ini Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo.
Abdullah Firman Wibowo mengatakan pencapaian ini diraih seiring dengan kinerja BNI Syariah yang semakin positif.
“Sampai triwulan II tahun 2019 kinerja BNI Syariah mencatat realisasi total aset sebesar Rp42,49 triliun naik 12,50% dari periode yang sama di tahun 2018 sebesar Rp37,77 miliar dan laba bersih sebesar Rp315,27 miliar naik 55,32% sebesar Rp202,99 miliar,” kata Firman.
Kenaikan aset BNI Syariah per Juni 2019 lebih tinggi dibandingkan industri per Mei 2019 sebesar 10,9%.
Dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, pada tahun ini, menurut Abdullah Firman Wibowo, BNI Syariah mencanangkan sebagai tahun Quality Growth. BNI Syariah diharapkan dapat tumbuh secara berkualitas, baik dari sisi kapabilitas organisasi maupun bisnis termasuk pembiayaan dan DPK.
Di sisi DPK, BNI Syariah secara intensif meningkatkan ekspansi melalui beberapa strategi antara lain optimalisasi Sharia Channeling Outlet (SCO) di lebih dari 1.700 outlet BNI yang dapat menerima layanan syariah; inisiasi bisnis wealth management; pemberian solusi terpadu kepada institusi, sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit untuk menggarap payroll dan cash management; serta meningkatkan literasi keuangan syariah melalui promosi di media sosial sampai dengan menjalankan program BOD Mengajar.
Dari sisi pembiayaan, BNI Syariah menyasar sektor ekonomi dan nasabah dengan tingkat risiko yang rendah serta intensif mengembangkan segmen Small and Medium dan bekerja sama dengan developer bonafide untuk menggarap bisnis Konsumer.
Dengan strategi bisnis tersebut di atas, BNI Syariah berharap dapat mencapai target pertumbuhan laba tahun 2019 di atas 40%.
Seiring dengan komitmen BNI Syariah untuk mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDG’S), BNI Syariah juga terus berusaha melakukan pengembangan SDM dan program sosial yang menggunakan dana zakat. Untuk pengembangan SDM, BNI Syariah melakukan talent mapping, coaching, dan management untuk mencetak generasi – generasi pegawai BNI Syariah yang kompeten. Salah satunya dengan menyelenggarakan program Officer Development Program, dimana kedepannya akan dibentuk Manager Development Program.
Untuk program sosial, BNI Syariah bekerja sama dengan Yayasan Hasanah Titik dalam melakukan kegiatan yang berkelanjutan di antaranya program Hasanah Earth Day yang mengkampanyekan pengurangan penggunaan kertas dan plastik, penanaman pohon, recycle kertas bekas menjadi souvenir korporat yang dikonversi untuk biaya pendidikan anak – anak jalanan, dan nota intern elektronik melalui aplikasi Sheco (sharia email correspondence), dan gerakan “bring your own tumbler” yaitu BNI Syariah mengimbau seluruh pegawai untuk minum menggunakan tumbler masing-masing dan tidak menyediakan air minum kemasan plastik di seluruh area Kantor Pusat BNI Syariah.
“Penghargaan Best Syariah Bank ini menjadi amanah BNI Syariah untuk terus memberikan kinerja optimal kepada masyarakat sebagai bentuk komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, baik dari sisi peningkatan aset, akses dalam penghimpunan dana, pembiayaan yang berkualitas dan layanan syariah yang menjangkau masyarakat di kota dan sub-urban. Kami berharap dapat menjadi mitra yang Hasanah bagi segenap masyarakat dalam bertransaksi dan berinvestasi keuangan sesuai prinsip syariah,” ujar Firman.
Pemeringkatan Syariah Terbaik yang rutin digelar setiap tahunnya ini merupakan bentuk apresiasi Majalah Investor terhadap perkembangan industri syariah yang berhasil meningkatkan performa bisnis dan membukukan kualitas kinerja yang baik diantaranya industri perbankan, asuransi, multifinance, reksadana, obligasi syariah serta akademisi dan tokoh – tokoh syariah.
Penilaian berdasarkan laporan keuangan tahun 2018 diantaranya CAR (Capital Adequacy Ratio), NPF (Non Performing Financing), ROE (Return On Equity), NI (Net Imbalan), BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional), Cash Provision, Pertumbuhan Laba Bersih 1 tahun, Dana Pihak Ketiga, Pembiayaan, Rasio Utilisasi Pembiayaan, Prosentase Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah, Rasio Penerimaan Dana Zakat Infaq Sedekah terhadap Laba Bersih dan Rasio Penggunaan Dana Qardh terhadap Aset.[ind/rilis]