ChanelMuslim.com – Founder Komunitas Sahabat Ayah Irwan Rinaldi menjelaskan bagaimana pentingnya menanamkan jiwa kepemimpinan pada anak sebelum usia remaja, terutama anak laki-laki.
“Untuk membentuk jiwa kepemimpinan, Ayah dan Bunda harus bekerja sama memberikan arahan, pelajaran, kasih sayang sampai contoh kepada anak laki-laki sehingga jiwa kepemimpinan yang memang dimiliki laki-laki muncul pada anak,” ucap Irwan Rinaldi yang akrab disapa Ayah Irwan ini pada Seminar Parenting bertema “Mencari Pemimpin yang ‘Laki-laki'”, Jumat (19/7/2019) di Depok.
Irwan lalu menjelaskan bahwa jika ingin anak laki-laki mempunyai karakter sebagai pemimpin yang kuat, pada usia 0-7 tahun harus diberikan pembekalan pola pikir.
“Pada usia 0-7 tahun, tugas utama ibu adalah menanamkan pola pikir pada anaknya bahwa dia adalah pemimpin,” jelas Irwan.
Irwan juga menjelaskan mengapa hal ini menjadi alasan untuk ibu-ibu sebaiknya di rumah bersama anak-anak ketimbang menjadi pekerja di luar rumah karena penanaman pola pikir anak yang terbaik ada di masa balita.
“Jangan sampai pola pikirnya ditanam oleh bukan orang tua, bukan kita yang tanam,” imbau Irwan.
Irwan menepis anggapan masyarakat Indonesia menganggap ibu yang produktif di luar lebih baik ketimbang ibu yang hanya mengurus rumah tangga.
“Ibu yang hebat, adalah ibu yang mampu mendidik anak-anak mereka sehingga mempunyai karakter pemimpin,” katanya.
Kemudian, memasuki usia 8-15 tahun adalah tugas ayah yang lebih banyak berperan.
“Peran ayah sangat penting untuk memberikan contoh karena pada usia ini anak lebih melihat kepada motorik (gerakan) ketimbang verbal (bahasa). Anak akan meng-copy paste apa yang ia lihat, apa yang orang tuanya lakukan,” ujar suami Psikolog Erry Soekresno itu.
Penting untuk sang ayah, kata Irwan, melakukan demonstrasi untuk membangkitkan jiwa laki-laki anak. Irwan lalu memberikan beberapa contoh bagaimana ayah mendidik anak dengan demonstrasi.
“Saat lampu di rumah padam. Perlihatkan pada anak bahwa ayah (laki-laki) yang maju pertama kali, agar di alam bawah sadarnya tertanam bahwa seorang pemimpin adalah yang menjadi terdepan menyelesaikan masalah. Lalu saat menyebarang jalan, perlihatkan pada anak bahwa laki-laki itu yang melindungi sekitarnya. Dengan memberikan demonstrasi seperti itu, anak perlahan akan meng-copy paste yang dilakukan sang ayah,” jelas Irwan.
Lalu untuk usia 15 tahun ke atas, Irwan memberikan penjelasan bahwa biarkan anak magang di dunia yang luas ini. Ajari meraka bahwa di dunia ini ketika menginginkan sesuatu, kita harus berusaha. Di dunia ini ada namanya penolakan, ada namanya rasa kecewa.
Keluarga adalah tempat pertama bagi pembentukan dan pendidikan anak. Orang tua dan rumah adalah sekolah pertama yang dikenal oleh anak. Melalui orangtualah, anak akan belajar mengenai nilai-nilai dan norma sebelum anak memasuki jenjang prasekolah yaitu pendidikan PAUD maupun pendidikan sekolah dasar. Orang tua harus memiliki bekal mengenai berbagai macam informasi tentang pendidikan anak. Madrasah Ummahat adalah salah satu komunitas di Depok yang secara rutin menggelar kajian parenting. [ind/Amanji]