WAKIL Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen TNI Osmar Silalahi mengatakan ada penurunan jumlah pengungsi korban bencana di wilayah Sumatera.
“Ada penurunan, ini sebuah kemajuan,” kata dia saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data yang dimiliki Osmar, tercatat ada 1.047.107 warga korban banjir dan tanah longsor yang mengungsi di beberapa posko dan tenda pengungsian pada Senin (8/12).
Per hari Rabu (9/12), jumlah korban yang mengungsi menjadi 902.545 orang. Osmar menilai hal tersebut pertanda bahwa beberapa korban perlahan mulai pindah ke kediaman masing-masing untuk kembali beraktivitas.
Walau jumlah pengungsi semakin berkurang, Osmar memastikan bantuan dari TNI tidak akan mengendur.
Baca juga: PPT PPA Lumajang Dampingi Anak dan Perempuan di Posko Pengungsian Gunung Semeru
Pengungsi Korban Bencana di Wilayah Sumatera Mengalami Penurunan
Dia memastikan seluruh personel akan dikerahkan untuk mengantar logistik, membuka jalur darat hingga memaksimalkan proses evakuasi di lokasi bencana.
Osmar juga memastikan seluruh pesawat angkut, helikopter TNI hingga kapal perang akan terus dikerahkan untuk mendistribusikan bantuan logistik untuk korban bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada 964 orang meninggal akibat bencana di tiga provinsi Sumatera, Selasa, 9 Desember 2025.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Abdul Muhari mengatakan jumlah korban meninggal bencana Sumatera bertambah tiga dari sebelumnya 961 orang pada Senin, kemarin.
Sementara itu, jumlah pengungsi bencana mengalami penurunan. Pada Senin (8/12/2025) kemarin, jumlah pengungsi sebanyak 1.057.482 jiwa, kini menjadi 894.101 jiwa.
Menurut Abdul, penurunan pengungsi terjadi di Kabupaten Aceh Utara. Pada Ahad, 7 Desember 2025, jumlah pengungsi sebanyak 316.634 jiwa.
Esoknya, jumlah pengungsi berkurang menjadi 299.506 jiwa. Kini jumlah pengungsi berjumlah 166.920 jiwa.
Sementara itu, masih ada 264 jiwa belum ditemukan per Selasa. Rinciannya, 31 jiwa masih hilang di Aceh, 138 jiwa hilang di Sumatera Utara, dan 95 hilang di Sumatera Barat.
Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto sebelumnya melaporkan perkiraan total anggaran untuk pemulihan segala kerusakan akibat banjir Sumatera mencapai Rp 51,82 triliun.
Angka ini dilaporkan Suharyanto kepada Presiden Prabowo Subianto saat rapat terbatas penanganan dan pemulihan bencana di Pos Pendamping Nasional Penanganan Bencana Alam Aceh di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, pada Ahad malam, 7 Desember 2025.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Suharyanto mengatakan anggaran untuk memulihkan kondisi di Aceh seperti semula membutuhkan Rp 25,41 triliun.
Hingga 7 Desember 2025, BNPB mencatat ada 37.546 rumah yang hilang tersapu banjir, rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.
Berdasarkan asesmen dari Kementerian PU, BNPB menaksir Sumatera Utara membutuhkan anggaran Rp 12,88 triliun untuk rehabilitas dan rekonstruksi fasilitas bangunan atau prasarana di sana. Sedangkan Sumatera Barat membutuhkan anggaran pemulihan dan perbaikan sebesar Rp 13,52 triliun.
Suharyanto mengatakan kondisi di Sumbar sudah lebih baik. Namun masih ada dua kabupaten yang perlu penanganan khusus, yakni Pesisir Selatan dan Agam karena masih ada lima nagari terisolasi dan beberapa kecamatan.
Kendati demikian, Suharyanto mengatakan data anggaran untuk perbaikan ini belum akurat dan masih diperbaiki terus. [Din]





