ChanelMuslim.com – Jangan berhenti di tengah badai. Tulisan ini dibagikan oleh Irene Radjiman dalam Channel Telegram Chanel Irene Radjiman, (29/11). Semoga menginspirasi.
Seorang anak mengemudikan mobilnya bersama ibunya. Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang. Langit menjadi gelap. Beberapa kendaraan mulai menepi dan berhenti.
“Bagaimana, Bu? Kita berhenti?” si anak bertanya.
“Teruslah.. !” kata Ibu.
Anaknya tetap menjalankan mobil. Langit makin gelap, angin bertiup kencang. Hujan pun turun.
Beberapa pohon bertumbangan, bahkan ada yang diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan. Terlihat kendaraan-kendaraan besar juga mulai menepi dan berhenti.
“Bu….?”
“Teruslah mengemudi..!!” kata Ibu, sambil terus melihat ke depan.
Anaknya tetap mengemudi dengan bersusah payah.
Hujan lebat menghalangi pandangan hanya berjarak bebarapa meter saja.
Si anak mulai takut. Namun, tetap mengemudi walaupun sangat perlahan.
Setelah melewati beberapa kilo ke depan, dirasakan hujan mulai mereda dan angin mulai berkurang.
Setelah beberapa kilometer, sampailah mereka pada daerah yang kering dan matahari bersinar.
“Silakan berhenti dan keluarlah”, kata Ibu.
“Kenapa sekarang?”, tanyanya.
“Agar kau bisa melihat seandainya berhenti di tengah badai,” jawab sang Ibu.
Baca Juga: Mengenal Badai Matahari yang Bisa Sebabkan Kiamat Internet
Jangan Berhenti di Tengah Badai
Sang anak berhenti dan keluar. Dia melihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung. Dia membayangkan orang-orang yang terjebak di sana.
Dia baru mengerti bahwa jangan pernah berhenti di tengah badai karena akan terjebak dalam ketidakpastian.
Jika kita sedang menghadapi “badai” kehidupan, teruslah berjalan, jangan berhenti dan putus asa karena kita akan tenggelam dalam keadaan yang terus menakutkan.
Lakukan saja apa yang dapat kita lakukan dan yakinkan diri bahwa badai pasti berlalu.
Kita tidak kan pernah berhenti, tetapi maju terus karena kita yakin bahwa di depan sana kepastian dan kesuksesan ada untuk kita…
Hidup tak selamanya berjalan mulus. Butuh batu kerikil supaya kita berhati-hati, butuh semak berduri supaya kita waspada.
Butuh persimpangan supaya kita bijaksana dalam memilih..
Butuh petunjuk jalan supaya kita punya harapan tentang arah masa depan..
Hidup butuh masalah supaya kita tahu kita punya kekuatan.
Butuh pengorbanan supaya kita tahu cara kerja keras.
Butuh air mata supaya kita tahu merendahkan hati.
Butuh dicela supaya kita tahu bagaimana cara menghargai..
Butuh tertawa dan senyum supaya kita tahu mengucapkan syukur..
Butuh orang lain supaya kita tahu kita tak sendiri..
Jangan selesaikan masalah dengan mengeluh, berkeluh kesah, dan marah-marah. Selesaikan saja dengan sabar, bersyukur dan jangan lupa tersenyum.
Teruslah melangkah walau mendapat rintangan. Jangan takut..
Saat tidak ada lagi tembok untuk bersandar, masih ada lantai untuk bersujud.
Perbuatan baik yang paling sempurna adalah perbuatan baik yang tidak terlihat, Namun dapat dirasakan hingga jauh ke dalam relung hati.
Jangan menghitung apa yang hilang, namun hitunglah apa yang tersisa.
Sekecil apapun penghasilan kita, pasti akan cukup bila digunakan untuk kebutuhan hidup.
Sebesar apapun penghasilan kita, pasti akan kurang bila digunakan untuk gaya hidup.
Tidak selamanya kata-kata yang indah itu benar, juga tidak selamanya kata-kata yang menyakitkan itu salah.
Hidup ini terlalu singkat, lepaskan mereka yang menyakitimu, sayangi mereka yang peduli padamu.
Semoga bermanfaat.[ind]