BERKHALWAT dengan Allah, ditulis oleh Ustaz Cahyadi Takariawan.
Saudaraku, mungkin waktu terbaik untuk munajat (berdoa) adalah saat berkhalwat (menyendiri) dengan Allah.
Saat orang-orang sedang tidur lelap, saat seluruh alam semesta telah tenang, malam telah menyingkap tirainya dan bintang-bintang telah terbenam.
Kemudian kamu menghadirkan hatimu, mengingat Allah, membayangkan kelemahanmu dan kebesaran Tuhanmu, sehingga kamu merasa tenteram di hadirat-Nya.
Hatimu menjadi tenang dengan mengingat-Nya, bergembira dengan karunia dan rahmat-Nya, menangis karena takut kepada-Nya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kamu merasakan pengawasan-Nya, berdoa dengan “mendesak” dan bersungguh-sungguh dalam memohon ampunan, dan menyerahkan segala kebutuhanmu kepada Dzat yang tiada sesuatu pun yang dapat melemahkan-Nya atau mengalihkan perhatian-Nya dari apa pun.
Bila menghendaki sesuatu, Dia hanya mengucapkan, “Jadilah,” maka jadilah.
Kamu memohon kepada-Nya untuk kebaikan kehidupan dunia dan akhiratmu, untuk jihad dan dakwahmu, harapan-harapan dan keinginan-keinginanmu, tanah air dan bangsamu, dirimu dan saudara-saudaramu.
Berkhalwat dengan Allah
Baca juga: Berpikir dengan Hati
Tidak ada kemenangan kecuali hanyalah dari Allah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Para salaf yang saleh tidak ingin menyia-nyiakan keutamaan ini. Sebab, pada waktu-waktu tersebut, mereka bertaubat, beribadah, memuji, mengingat, ruku’ dan sujud, mencari karunia dan keridhaan Allah, meningkatkan keyakinan dan keimanan, serta memohon kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.
Sesungguhnya, Dia Maha Pemurah terhadap apa yang diminta dan Maha Baik terhadap apa yang diharapkan.
Begitulah mereka, saudaraku. Jadi ikutilah jalan dan pendekatan mereka.
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.
Janganlah kamu membatasi shalatmu hanya pada malam pertemuan dengan saudara-saudaramu saja, akan tetapi jagalah shalatmu pada semua malam semampumu, karena sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang dikerjakan secara rutin meskipun sedikit.[Sdz]