JANGAN rusak rumah tangga saudaramu. Saat ini, banyak cerita tentang suami-suami yang kepincut perempuan lain yang lebih muda dan lebih menarik.
Beberapa cerita berlanjut menjadi cerita pernikahan kedua. Cerita semakin rumit karena kecemburuan. Salah satu istri meminta suami untuk menceraikan istri yang lain. Ada juga cerita tentang seorang selingkuhan yang meminta kekasihnya untuk menceraikan istrinya.
Baca Juga: Ujian dan Prasangka dalam Rumah Tangga
Jangan Rusak Rumah Tangga Saudaramu
Dalam cerita romantika perselingkuhan selalu ada kisah sedih yang harus dialami perempuan. Jika kita kembali kepada Islam, seorang perempuan tidak boleh meminta seorang lelaki yang bukan suaminya atau bahkan suaminya agar menceraikan istrinya yang lain, agar dia bisa memiliki lelaki atau suaminya itu sepenuhnya.
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Tidak dihalalkan bagi seorang wanita meminta (kepada suaminya) agar menceraikan saudara perempuannya (istrinya yang lain); untuk mengosongkan piringnya (memiliki suaminya sepenuhnya), akan tetapi dia memiliki apa yang sudah ditakdirkan kepadanya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Ibnu Hajar –rahimahullah- menjelaskan, “Maksud dari saudara perempuannya adalah saudara perempuan seiman, dikuatkan oleh penjelasan Ibnu Hibban dari jalur Abu Katsir, dari Abu Hurairah,
“Tidaklah seorang wanita meminta (agar suaminya) menceraikan saudara perempuannya; untuk mengosongkan piringnya (memiliki suaminya sepenuhnya); karena seorang muslimah itu saudara muslimah lainnya.” (Fathul Baari dan Hadits Ibnu Hibban)
Abu Umar Abdul Bar –rahimahullah- juga menjelaskan maksud dari hadits ini, “Dari hadits ini dapat difahami bahwa tidak selayaknya bagi seorang istri meminta kepada suaminya untuk menceraikan istrinya yang lain agar suaminya menjadi miliknya sepenuhnya, akan tetapi dia memiliki apa yang telah ditakdirkan kepadanya, tidak akan berkurang takdirnya dengan diceraikannya istri suaminya yang lain juga tidak akan bertambah”.
Jika terjadi pernikahan kedua dan seterusnya, pada dasarnya kita sedang bermuamalah dengan sesame saudara seiman. Disebutkan kata saudara perempuan dalam hadits di atas, agar seorang istri mempunyai rasa kasih sayang kepada istri suaminya yang lain.
Ukhuwah menuntut adanya rasa cinta, dan upaya untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada saudara perempuannya yang lain, jauh dari sifat-sifat yang akan membahayakannya.
Berlapang dada saat suami melakukan poligami merupakan hal yang paling berat. Namun jika Allah sudah menakdirkan kita mengalami hal ini, ikhlas dan istiqomah akan menjadi jalan kita menuju surga. [MAY/Cms]