UJIAN dan prasangka pastinya akan selalu ada dalam rumah tangga. Berumah tangga itu adalah perjalanan panjang menuju Allah. Jalannya kadang berliku dan terjal. Terkadang mulus seperti di jalan tol. Terkadang kita seperti terperangkap dalam lubang ujian dan kita seperti sulit keluar dari lubang ujian itu.
Tiba-tiba kita menyadari sekali lagi, bahwa ujian yang Allah berikan bukan semata untuk menaikkan derajat kita. Ternyata ujian itu datang untuk membetulkan letak cinta kita pada Allah.
Baca Juga: Kekerasan yang Tak Pernah Dibenarkan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Ujian dan Prasangka dalam Rumah Tangga
Mencintai saat semuanya mulus saja, memang terasa begitu indah. Namun ketika ujian mendera dan Allah ambil satu demi satu nikmatnya, sanggupkah kita mencintai tanpa prasangka bahwa Allah telah meninggalkan kita.
Begitu dahsyatnya prasangka sehingga ia bisa membuat kita dekat atau jauh dari Allah. Sekali terperosok dalam prasangka buruk maka akan sulit terlepas. Ibarat lumpur hisab ia akan menghisap kita semakin dalam dan semakin dalam hingga sulit bernafas.
Jika tetap berprasangka baik dan terus istighfar, dengan kesabaran in syaa Allah segala ikatan ujian yang melilit kita akan terlepas satu demi satu. Bukankah Dia pemberi jalan keluar dari segala persoalan hidup kita.
Satu doa yang terucap terus menerus, “Istiqomah kan kami hingga Husnul khotimah Ya Robbi.”
Ujian datang bukan karena Allah sedang mencoba kekuatan kita tapi Allah sedang mengingatkan Kebesaran-Nya. Kita bukan apa-apa tanpa Allah. [MAY/Cms]