SEPAK bola dianggap begitu memasyarakat. Ada hikmah lain di balik perebutan satu bola di sepak bola.
Seorang anak mencermati teman-temannya yang sedang asyik bermain sepak bola. Ia tidak sedang tertarik dengan permainannya. Tapi tertarik dengan aturan mainnya.
Ada dua pihak di lapangan sepak bola. Sebut saja, pihak gawang kiri dan pihak gawang kanan. Masing-masing pihak, berlomba untuk menggolkan bola ke gawang lawan.
Permainan akan semakin menarik jika masing-masing tim bermain dengan kompak. Mereka saing bekerja sama untuk bisa menggolkan bola ke pihak lawan.
“Hmm…?” anak ini berpikir keras.
Rupanya, ia memang tidak paham aturan main sepak bola. Ia hanya tahu kalau bola bisa ditendang, dan arahnya bisa ditujukan ke gawang lawan.
Apa yang membuat si anak ini berpikir keras? Ia hanya bingung, kenapa dari sekian banyak pemain di lapangan yang satu, hanya ada satu bola.
Hal itulah menurutnya, yang menjadikan bola tidak mudah ditendang dan digolkan ke gawang lawan. Karena kesimpulan ini, ia pun berkendara ke pasar. Ia membeli bola sebanyak pemain yang ada. Dan ia lebihkan kalau-kalau ada pemain yang tak kebagian.
Anak ini kembali lagi ke lapangan dengan bola sebanyak pemain yang ada. Semua bola itu ia lemparkan ke arah lapangan. Ia berharap, dengan begitu tak ada lagi saling berebut bola hanya untuk menendang ke gawang lawan.
Karena ulahnya itu, permainan sepak bola menjadi kacau. Teman-temannya marah. Salah seorang dari mereka bilang, “Kami berebut bola bukan karena tidak punya bola. Tapi karena permainannya memang seperti ini!”
Sang anak terdiam. Sesaat kemudian, ia pun mengangguk-angguk, paham.
**
Allah subhanahu wata’ala menjadikan hidup ini tak ubahnya seperti permainan sepak bola. Bola yang ‘dimainkan’ adalah rezeki yang tersedia.
Manusia pun saling ‘berebut’ bola rezeki itu. Ada yang bekerja sebagai ini dan itu. Dinamika hidup pun menjadi menarik.
Jadi, jangan bayangkan bahwa Allah Yang Memiliki kehidupan dunia ini tak punya banyak ‘bola’ rezeki. Allah tentu sangat mampu menyediakan semua manusia punya ‘bola’ rezeki.
Tapi, di situlah menariknya. Dengan ‘bola’ yang terbatas, manusia akan diuji seperti apa kualitas permainannya. Bermainlah dengan ‘cantik’, dengan begitu kita akan menjadi juara. [Mh]