MARAH karena cinta. Kalau yang kita cintai marah karena cintanya pada kita, apa yang perlu kita lakukan padanya??
Adalah Sarah sangat mencintai Ibrahim….
Bahkan ketika Raja Mesir cabul yang gagal menistanya (karena Allah melindunginya) itu lalu menghadiahkan Hajar sebagai pelayannya,
Sarah justru mempersembahkan Hajar untuk dinikahi sang suami yang telah lama merindukan putra….
Ringkas kisah, merekapun menikah dan dari rahim Hajar lahirlah Ismail yang tabah.
Hati manusia berbolak-balik perasaannya dan bergoyah-gayih. Terlebih pula hati dan perasaan seorang wanita…..
Kelahiran Ismail yang membuat Ibrahim amat bersukacita dan mencurahkan perhatian jauh lebih banyak pada Hajar, sangat mempengaruhi emosi Sarah.
Dia cemburu, dan dalam puncak kecemburuan yang meledak menjadi amarah, seperti dikisahkan Imam Ibn Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah, dia pun berkata:
“Demi Allah, akan kupotong 3 anggota tubuh Hajar…!!”
baca juga: Sarah Terbakar Api Cemburu
Kisah Sarah Marah Karena Cinta
Marahkah Ibrahim??
Tidak…. Karena Ibrahim tahu, Sarah bersumpah karena marah, dia marah karena cemburu, dan dia cemburu karena CINTA!!!
Hajar pun dengan ridha memakai kembali pakaian pelayannya, untuk meredam kemarahan Sarah. Seakan dia hendak berkata:
“Janganlah engkau cemburu Yunda, aku tak lebih tetaplah pelayan bagimu.”
Qadarallah, cemburu itu besar sekali. Hajarpun harus dibawa pergi menghindar dari Sarah, bahkan dengan menjuntaikan kainnya agar terhapus jejaknya di pasir.
Masya Allah…..
Kelak sumpah Sarah tetap dipenuhi, hanya saja dalam keadaan saling hormat serta penuh cinta, mewariskan bagi kita kebiasaan menindik dua telinga untuk anting-anting dan khitan bagi wanita.
Inilah kaidah penting dalam hidup kita:
“Janganlah marah dan tergesa menghukum pada dia yang bersalah karena cinta.”
Betapa agungnya cinta Sarah pada Ibrahim ‘Alaihissalam….
Layak kita amalkan dalam hubungan suami istri, dalam hidup berumah tangga.
Sebab sungguh, sebagian besar atau bahkan semua kesalahan pasangan kita…. tidaklah disebabkan niat jahat, maksud buruk, ataupun kesengajaan menyakiti.
Karena kesalahan itu sering lahir justru karena cinta.[ind]