BADAN PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa distribusi makanan di kota Rafah di Gaza selatan telah ditangguhkan karena kurangnya pasokan dan ketidakamanan di kota padat penduduk tersebut.
UNRWA mengatakan dalam sebuah pernyataan di X pada hari Selasa (21/05/2024) bahwa hanya tujuh dari 24 pusat kesehatannya yang beroperasi dan mereka tidak menerima pasokan medis apa pun dalam 10 hari terakhir karena penutupan.
Situasi kemanusiaan di wilayah yang terkepung ini semakin memburuk sejak Israel merebut dan menutup jalur perbatasan Rafah dengan Mesir di sisi Palestina awal bulan ini.
Dilansir dari aljazeera, persimpangan penting tersebut, yang berfungsi sebagai jalur utama pengiriman bantuan penyelamatan jiwa dan pintu masuk dan keluar bagi pekerja kemanusiaan, telah ditutup sejak 7 Mei.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hind Al Khoudary dari Al Jazeera, melaporkan dari Deir el-Balah, mengatakan penghentian distribusi akan menimbulkan dampak bencana bagi warga Palestina tidak hanya di Rafah, tapi di seluruh Jalur Gaza.
“Kita berbicara tentang lebih dari dua minggu tidak ada apa pun yang memasuki Jalur Gaza,” katanya, mengacu pada periode sejak pasukan Israel menutup penyeberangan Rafah.
Pejabat senior bantuan PBB Edem Wosornu mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Senin bahwa persediaan dan bahan bakar tidak mencukupi untuk memberikan dukungan yang berarti kepada masyarakat Gaza.
“Kami kehabisan kata-kata untuk menggambarkan apa yang terjadi di Gaza. Kami menggambarkannya sebagai bencana, mimpi buruk, seperti neraka di bumi. Ini semua, dan lebih buruk lagi,” katanya.
Baca juga: Seorang Dokter Menolak Meninggalkan Gaza, Meninggal di Penjara Israel
UNRWA Mengatakan Distribusi Makanan di Rafah Ditangguhkan Karena Ketidakamanan
Dia mengatakan bahwa penutupan penyeberangan Rafah dari Mesir telah menghentikan pengiriman setidaknya 82.000 ton pasokan, sementara akses di penyeberangan Karem Abu Salem dari Israel terbatas karena permusuhan, kondisi logistik yang menantang, dan prosedur koordinasi yang rumit.
Di Gaza utara, di mana PBB memperingatkan akan terjadinya bencana kelaparan, Wosornu mengatakan penyeberangan Beit Hanoon (Erez) telah ditutup sejak 9 Mei dan penyeberangan Erez West yang baru dibuka sekarang digunakan untuk bantuan dalam jumlah terbatas, namun kini wilayah-wilayah di Gaza tidak lagi dapat menerima bantuan. sekitar persimpangan ini juga berada di bawah perintah evakuasi oleh Israel.[Sdz]