TIPS merencanakan keuangan untuk pendidikan anak sangatlah penting. Orangtua tentunya memiliki cita-cita ingin menempatkan anak-anaknya di sekolah terbaik dari yang terbaik.
Sayangnya, keinginan hanya sekadar keinginan, bila tidak segera diwujudkan. Berapa pun usia anak sekarang, Anda sebaiknya mulai menyisihkan pendapatan bulanan untuk pendidikannya kelak. Jangan menunda-nunda untuk mempersiapkan dana untuk pendidikan anak.
Baca Juga: Pintar Merencanakan Keuangan
Tips Merencanakan Keuangan untuk Pendidikan Anak
Biaya pendidikan di Indonesia semakin lama semakin mahal terutama jika Ayah Bunda menginginkan pendidikan dengan kualitas tinggi bagi putra putri kebanggaan Anda.
Membiayai pendidikan untuk anak harus direncanakan dan dipersiapkan sejak awal agar orang tua tidak kewalahan nantinya.
Bagaimana melakukan perencanaan keuangan untuk pendidikan anak? Menurut Eko Wisnu W. – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, langkah pertama tentukan target tujuan pendidikan anak, misalnya apakah akan sekolah di dalam negeri atau bahkan sekolah di luar negeri.
Perkirakan biaya pendidikannya nanti pada saat usia anak kita masuk sekolah. Selanjutnya, lihat kemampuan finansial kita saat ini, berapa yang bisa kita sisihkan secara periodik hingga akhirnya ketika tiba waktunya bisa memenuhi kebutuhan biaya pendidikan anak kita.
“Contoh biaya masuk UI sepuluh tahun yang
akan datang kita perkirakan 120 juta sampai lulus. Itu artinya setiap tahun kita harus bisa menyisihkan 12 juta atau 1 juta setiap bulannya. Jika kita hanya bisa menyisihkan 900 ribu sebulan, agar 10 tahun lagi dana pendidikannya mencukupi, kita harus cari investasi yg dapat memberikan imbal hasil sekitar 10%.
Semakin sedikit yang bisa kita sisihkan, semakin besar imbal hasil yg harus kita cari,” sambung pria yang biasa dipanggil Eko ini.
Kita juga bisa merencanakan keuangan dengan cara lain yang lebih mudah seperti berinvestasi di tabungan berencana untuk pendidikan. Masih menurut Eko, kita menyisihkan dana sesuai kemampuan kita.
Setelah 10 tahun kita tinggal menutup kekurangannya dari sumber dana lain. Kelebihannya tabungan semacam ini biasanya memiliki fitur asuransi sehingga ketika penanggung tutup usia, pihak bank atau asuransi tetap akan memenuhi sejumlah klaim untuk biaya pendidikan si anak.
Selain menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung sebagai dana pendidikan anak, kita juga bisa merencanakan keuangan dengan cara lain seperti membeli asuransi pendidikan syariah atau melakukan investasi-investasi yang memiliki keuntungan jangka panjang seperti investasi properti misalnya. Dengan merencanakan biaya pendidikan sejak dini, pendidikan anak akan lebih terjamin. [Maya Agustiana/Cms]